Â
Jakarta - Salah satu klub yang setuju Liga 1 2020 dihentikan adalah Barito Putera. Asisten Manajer Barito Putera, Ikhsan Kamil, menyebut terlalu berisiko jika melanjutkan kompetisi elite Indonesia tersebut.
Baca Juga
Barito Putera mengungkapkan keputusan itu ketika mengikuti rapat dengar pendapat yang digelar secara virtual bersama PSSI, Rabu (27/5/2020). Menurut Ikhsan Kamil, keputusan itu diambil pihaknya karena melihat kondisi kesehatan yang berada di daerahnya.
Advertisement
Kasus positif virus corona di Kalimantan Selatan yang merupkan markas Barito Putera, sedang mengalami kenaikan. Mengacu pada data per Kamis (28/5/2020), telah terjadi 703 kasus positif yang 71 di antaranya meninggal dunia.
"Kami sepakat kompetisi dihentikan, bukan dilanjutkan dengan format baru. Apalagi, saat ini di Kalimantan Selatan grafik kasus COVID-19 sedang naik," kata Ikhsan Kamil kepada wartawan.
Selain itu, pertimbangan lainnya adalah kemampuan fasilitas kesehatan yang berbeda-beda di setiap daerah. Hal ini tentu bakal menyulitkan untuk menerapkan protokol kesehatan yang rencananya dilakukan jika kompetisi berlanjut.
"Kebijakan Pemerintah serta fasilitas kesehatan di setiap daerah kan beda-beda. Sehingga akan sangat riskan. Jadi, kami tetap lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan. Rasanya tidak bijak jika mengadakan turnamen di saat situasi COVID-19 belum selesai," tegas Ikhsan.
Barito Putera menjadi satu dari 12 klub yang sepakat kompetisi Liga 1 2020 dihentikan. Sementara itu, terdapat lima klub yang mendukung kompetisi berlanjut dan satu klub lainnya memilih abstain.
Masih Menggantung
Barito Putera dan klub Liga 1 lainnya masih harus bersabar untuk menunggu kepastian nasib kompetisi. PSSI belum mengambil sikap dan memilih menunggu keputusan Pemerintah Republik Indonesia.
Status darurat bencana pandemi virus corona akan berakhir pada Jumat (29/5/2020). Sikap Pemerintah selanjutnya akan menentukan nasib kompetisi musim ini.
Jika status darurat bencana diperpanjang, besar kemungkinan kompetisi akan dihentikan secara total. Sebaliknya, jika status darurat bencana dicabut, maka kompetisi siap berlanjut mulai Juli 2020.
Disadur dari Bola.com (Zulfirdaus Harahap/Wiwik Prayugi)
Advertisement