Turin - Juventus memperingati tragedi Heysel pada final Piala Champions 1984-1985 di Stadion Heysel, Brussels, 29 Mei 1985. Mereka menuliskan pesan mengharukan untuk mengenang peristiwa kelam tersebut.
Final Piala Champions 1984-1985 menjadi kenangan pahit bagi kedua tim, terutama Juventus. Tak lama sebelum pertandingan dimulai, sebanyak 39 penonton harus meregang nyawa dan 600 lainnya terluka akibat rubuhnya tembok stadion.
Baca Juga
Timnas Indonesia vs Filipina di Piala AFF 2024, Skuad Garuda Waspadai Dua Pemain Kunci The Azkals Ini!
4 Pemain Filipina yang Berpotensi Jadi Ancaman Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Bermain di Klub Jerman dan Norwegia
3 Fakta Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Filipina di Piala AFF 2024: Garuda Pernah Alami Kekalahan Telak
Awalnya, fans garis keras Liverpool menerobos pagar suporter Juventus. Fans Juventus tidak melakukan perlawanan dan berusaha menjauh. Namun, pagar stadion ambruk dan menimpa ratusan suporter Juventus. 39 orang pun tewas, 32 di antara suporter Juventus, empat warga Blgia, dan satu orang Prancis, dan satu warga Irlandia.
Advertisement
Meski terjadi peristiwa yang berujung maut, kedua tim diminta melanjutkan pertandingan agar tidak terjadi keributan. Laga tersebut akhirnya dimenangi Juventus berkat gol Michael Platini melalui titik putih.
Tragedi Heysel mengakibatkan kemunduran bagi sepak bola Inggris dan Liverpool. Akibat kejadian tersebut, seluruh kesebelasan asal Inggris dilarang tampil di kompetisi Eropa selama lima tahun, kecuali The Reds yang mendapat tambahan hukuman tiga tahun.
“Kata Heysel adalah salah satu yang tidak akan pernah kami lupakan,” tulis Juventus di situs web resmi mereka.
“35 tahun telah berlalu, tetapi ingatan tentang siapa yang ada di sana, tentang mereka yang menonton dari televisi di rumah, dan juga mereka yang belum dilahirkan, tetapi mengetahui fakta-fakta melalui sejarah, adalah sesuatu yang membangkitkan emosi di antara semua orang."
Pada Jumat pagi, Liverpool meletakkan karangan bunga di luar Stadion Anfield pagi ini dan mengibarkan bendera setengah tiang sepanjang hari. Juventus, juga menunjukkan solidaritas melalui media sosial.
Mengharukan
"Heysel."
“Matahari bersinar di Brussels hari itu. Dan ketika sedang meninggalkan sinar terakhirnya di lapangan, peristiwa yang tak terpikirkan terjadi di tribun, sebelum dimulainya final Liga Champions antara Juventus dan Liverpool."
“Tragedi terjadi."
“Itu semua terjadi dalam beberapa saat, yakni penyerbuan, mencoba untuk melarikan diri, dan akhirnya tembok runtuh kemudian terjadi kepanikan. 39 orang kehilangan nyawa di Brussel, hampir semuanya orang Italia, dan yang termuda di antara mereka baru berusia 10 tahun.
“Ada dalam ingatan mereka, bahwa hari ini, seperti setiap hari, kami mendedikasikan ingatan kami, dan rasa sakit kami.
“Tahun-tahun berlalu, tapi kata itu terus membangkitkan perasaan yang sama dan tidak berubah, yakni rasa sakit."
Mengenang 39 korban tragedi Heysel:
Rocco Acerra, Bruno Balli, Alfons Bos, Giancarlo Bruschera, Andrea Casula, Giovanni Casula, Nino Cerullo, Willy Chielens, Dirk Daenecky, Dionisio Fabbro, Jacques François, Eugenio Gagliano, Francesco Galli, Giancarlo Alberto Guarini, Giovacchino Landini, Roberto Lorentini, Barbara Lusci, Franco Martelli, Gianni Mastroiaco, Sergio Bastino Mazzino, Loris Messore, Luciano Rocco Papaluca, Luigi Pidone, Benito Pistolato, Patrick Radclife, Domenico Ragazzi, Antonio Ragnanese, Claude Robert, Ron Domenico Russo, Tarcisio Salvi, Gianfranco Sarto, Giuseppe Spalaore, Mario Spanu, Tarcisio Venturin, Jean Michel Walla, Claudio Zavaroni.
Sumber: Juventus
Disadur dari Bola.com (Wiwig Prayugi/Wiwig Prayugi, published 30/5/2020)
Advertisement