Liputan6.com, Chicago - Michael Jordan menyuarakan kemarahannya atas kematian George Floyd. Pria kulit hitam tersebut tewas setelah seorang polisi kulit putih di Menneapolis, Amerika Serikat, menekan lehernya dengan lutut sehingga tak bisa bernapas.
Kematian Floyd memicu gelombang unjuk rasa di seantero Amerika Serikat. Bahkan, Yordania yang kerap diam dalam masalah politik, ikut beraksi atas insiden tersebut.
"Saya sangat sedih, benar-benar sedih dan sangat marah," kata Michael Jordan di akun Twitter miliknya seperti dikutip dari Marca, Senin (1/6/2020).
Advertisement
"Saya melihat dan merasakan sakit, kemarahan, dan frustrasi semua orang."
Saya mendukung mereka yang mengecam rasisme dan kekerasan yang telah mendarah daging kepada orang kulit berwarna di negara kami. Cukup sudah," imbuh Michael Jordan.
"Saya tidak punya jawaban, tetapi suara kolektif kami menunjukkan kekuatan dan ketidakmampuan untuk dibagi oleh orang lain."
Seruan Jordan
Pernyataan Michael Jordan ini muncul setelah kerusuhan melanda sejumlah kota di Amerika Serikat. Juara NBA enam kali bersama Chicago Bulls ini mengajak orang untuk menunjukkan kasih sayang dan simpati dan tidak mengalihkan perhatian dari kebrutalan yang tak berperasaan.
"Kita harus saling mendengarkan, menunjukkan belas kasih serta empati, dan tidak pernah berpaling dari kebrutalan yang tak masuk akal," ucapnya.
"Kita perlu melanjutkan ekspresi damai terhadap ketidakadilan dan menuntut pertanggungjawaban."
Advertisement
Harus Ada Perubahan
Jordan, yang membawa Amerika Serikat meraih medali emas basket di Olimpiade 1992, mengatakan harus ada perubahan atas kasus kematian Floyd. "Suara kita yang bersatu perlu memberi tekanan pada para pemimpin kita untuk mengubah undang-undang kita, atau kita perlu menggunakan suara kita untuk menciptakan perubahan sistemik," katanya.
"Kita masing-masing harus menjadi bagian dari solusi, dan kita harus bekerja bersama untuk memastikan keadilan bagi semua."
"Hati saya tertuju pada keluarga George Floyd dan kepada orang-orang yang tak terhitung jumlahnya yang hidupnya telah diambil secara brutal dan tidak masuk akal melalui tindakan rasisme dan ketidakadilan," pungkas Jordan.