Sukses

Wasit Liga Champions Diciduk Polisi, Dituduh Jadi Germo dan Jual Narkoba

Vincic memimpin pertandingan Liverpool dan Manchester City di Liga Champions awal musim ini. Dia ditangkap dengan tuduhan menjadi germo dan menjual narkoba.

Liputan6.com, Bijeljina - Salah satu wasit yang memimpin pertandingan Liga Champions musim ini, Slavko Vincic harus berurusan dengan polisi. Dia sedang dalam pemeriksaan kepolisian Bosnia dan Herzegovina.

Vincic memimpin pertandingan Liverpool dan Manchester City di Liga Champions awal musim ini. Dia ditangkap dengan tuduhan menjadi germo dan menjual narkoba.

Wasit asal Slovenia ini ditangkap dalam sebuah penggerebekan saat pesta di Bijeljina di negara Balkan. Dalam penggerebekan itu, polisi menahan 9 wanita, 26 pria, menyita kokain, senjata, dan uang tunai.

"Selama penggeledahan rumah dan kendaraan yang digunakan para tersangka ditemukan 14 paket kokain, sepuluh pistol, tiga jas pelindung tubuh."

"Kemudian, kami juga menyita 10 ribu euro dalam berbagai mata uang, telepon dan laptop," ucap polisi Bijeljina, dikutip dari News.com.au.

Hingga saat ini, Vincic, wasit yang memimpin kemenangan 4-1 Liverpool di kandang Genk pada ajang Liga Champions itu masih berstatus sebagai saksi.

 

2 dari 3 halaman

Komentar Vincic

Kepada media Slovenia, Vincic mengatakan dirinya tidak menjadi germo dan menjual narkoba. Dia terjaring penggerebekan karena memenuhi undangan.

"Setelah bertemu beberapa mitra bisnis, saya mendapat undangan ke sebuah pesta di peternakan," ucapnya.

"Setelah penggerebekan polisi kami diundang ke sebuah wawancara informatif, di mana saya menjelaskan bahwa saya tidak mengenal orang-orang ini sama sekali. Saya sudah diizinkan kembali ke Slovenia," kata Vincic menambahkan.

 

3 dari 3 halaman

Kesalahpahaman

Sementara itu, Ketua Wasit Slovenia, Vlado Sajn membela Vincic. Dia menyebut kasus yang melibatkan wasit berusia 40 tahun itu hanya kesalahpahaman.

"Ini hanya sebauah kebetulan saat Vincic berada di sana. Dia berada di tempat dan waktu yang salah. Namun, ini akan menjadi noda dan merusak kariernya," ujar Sajn.