Manchester - Manchester United (MU) mengukir prestasi prestius pada musim 1998-1999. Setan Merah menahbiskan diri menjadi tim pertama asal Inggris yang meraih treble winner alias tiga gelar sekaligus dalam semusim.Â
Di Manchester United berhasil mengawinkan tiga gelar juara bergengsi. Red Devils memenangi trofi Premier League, Piala FA, dan dan Liga Champions dalam satu musim yang sama.
Pencapaian MU itu sangat spesial. Hanya sedikit klub di Eropa yang mampu memenangkan tiga trofi utama dalam satu musim.Â
Advertisement
Di balik keberhasilan Manchester United meraih gelar treble winners itu ada banyak puja-puji untuk Class of 92. Ya, kelompok pemain didikan akademi MU yang diorbitkan Sir Alex Ferguson pada 1992 itu disebut-sebut menjadi alasan terbesar Setan Merah bisa memenangkan tiga trofi prestisius tersebut.
Memang para pemain class of 92 seperti David Beckham, Ryan Giggs, Gary Neville, Nick Butt dan Paul Scholes pada saat itu menjadi pilar krusial bagi skuat MU. Namun keberhasilan MU memenangkan Treble Winners bukan hanya karena faktor Class of 92.
Ada sejumlah pemain tua yang berkontribusi tidak kalah besar sehingga Manchester United bisa mengawinkan ketiga gelar tersebut secara bersamaan. Siapa saja pemain tua tersebut?Â
1. Peter Schmeichel
Pemain tua pertama yang punya andil besar dalam keberhasilan MU memenangkan treble winners adalah Peter Schmeichel.
Kiper asal Denmark itu sudah menjadi kiper utama Setan Merah sejak 1991. Pada usianya yang sudah menginjak 36 tahun saat itu, ia masih dipercaya Fergie menjadi penjaga gawang utama MU.
Musim itu Schmeichel masih mampu membuat banyak penyelamatan gemilang sehingga MU bisa memenangkan ketiga trofi juara tersebut.
Â
Advertisement
2. Dennis Irwin
Pemain veteran berikutnya yang berperan besar dalam kesuksesan MU untuk meraih treble winners adalah Dennis Irwin.
Sama seperti Schmeichel, Irwin adalah salah satu pemain tua di skuat United. Di musim itu, bek asal Irlandia itu sudah menginjak usia 33 tahun.
Namun ia masih dipercaya Sir Alex Ferguson menjadi bek kiri utama MU. Ia membuat total 48 penampilan untuk Manchester United di musim itu dan mengemas tiga gol untuk United.
Â
3. Ronny JohnsenÂ
Sosok senior berikutnya yang berjasa membawa Manchester United memenangkan treble winners adalah Ronny Johnsen.
Bek asal Norwegia itu merupakan bek tengah utama Manchester United saat itu. Ia menjadi tandem Jaap Stam di jantung pertahanan Setan Merah.
Musim itu Johnsen yang berusia 30 tahun mengemas total 37 penampilan bagi Setan Merah. Ia juga mengemas tiga gol untuk Setan Merah musim itu.
Â
Advertisement
4. Teddy Sheringham
Pemain veteran berikutnya pasti tidak asing bagi para penggemar Setan Merah. Ya, pemain itu adalah Teddy Sheringham.
Sheringham yang memasuki musim keduanya bersama Manchester United memang tidak menjadi striker utama Setan Merah. Maklum, usianya sudah berusia 33 tahun saat itu, sementara Dwight Yorke dan Andy Cole tengah moncer saat itu.
Sheringham hanya 11 kali menjadi starter musim itu, dan 16 kali menjadi pemain pengganti. Namun salah satu dari perannya sebagai pemain pengganti MU berperan besar, di mana ia masuk sebagai pemain pengganti di final Liga Champions melawan Barcelona dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1 saat memasuki masa injury time.
Â
5. Henning Berg
Pemain tua terakhir yang memiliki peran penting dalam keberhasilan MU meraih treble winners adalah Henning Berg.
🥇@fredsterafc ✅ Henning Berg pic.twitter.com/98PiNSmMAj
— Legolo Kante (@legolokante) May 27, 2020
Namanya memang tidak setenar Stam atau Johnsen. Namun ia pada saat itu menjadi bek tengah pilihan ketiga Sir Alex Ferguson di musim 1998/99.
Bek asal Norwegia itu saat itu berusia 30 tahun. Ia mengemas total 29 penampilan musim itu dan membantu mengamankan pertahanan Setan Merah.
Sumber: dari berbagai sumber
Disadur dari: Bola.net (Penulis Serafin Unus Pasi, published: 4/6/2020)
Advertisement