Sukses

Klub Liga Inggris Milik Pengusaha Indonesia Ikut Perangi Rasisme

Sejak kematian George Floyd, kampanye anti rasisme semakin digencarkan baik melalui aksi turun ke jalan maupun di media sosial.

Liputan6.com, London- Rasisme tengah menjadi sorotan di seluruh dunia sejak akhir Mei lalu. Pemicunya tak lain adalah kematian tragis seorang pria kulit hitam bernama George Floyd di Amerika Serikat akibat dianiaya polisi kulit putih.

Sejak kematian George Floyd, kampanye anti rasisme semakin digencarkan baik melalui aksi turun ke jalan maupun di media sosial. Banyak atlet dan tokoh ternama ikut mengkampanyekan anti rasisme.

Klub Inggris yang dimiliki dua pengusaha Indonesia, Oxford United ikut aktif memerangi rasisme. Langkah Oxford United turut memerangi rasisme ini mendapat apresiasi dari Erick Thohir dan Anindya Bakrie, dua tokoh muda yang ikut memiliki klub tersebut bersama pengusaha Thailand, Sumrith Thanakarnjanasuth.

Karena itu, Erick maupun Anin memasang flayer slogan Oxford menentang rasisme di Instagramnya, bertuliskan : Its not enough to agree in silence. We stand United the fight against racism and all forms of discrimination. We are Oxford United ( Jangan hanya diam. Kita harus bersatu melawan rasisme dan semua ketidak-adilan. Kita adalah Oxford United).

Kampanye menolak rasisme ini terus digalakan karena masih sering terjadi di dunia sepak bola. Beberapa pemain kulit hitam cukup sering mendapat ejekan dan bahkan dilempar pisang oleh penonton.

2 dari 3 halaman

Peringkat Tiga

Oxford United, yang bermain di Liga 1 Inggris, di musim kompetisi 2019-2020 saat ini prestasinya meningkat, berada di urutan ketiga klasemen sementara hingga pekan ke-35. Musim lalu klub yang bermarkas di Stadion Kassam itu menempati urutan 12.

"Kita melakukan perbaikan serta menerapkan investasi dengan baik dan tepat, terutama dalam memilih dan mengontrak pemain. Sehingga hasilnya cukup baik," kata Anindya dalam keterangan tertulis kepada media, Jumat (5/6/2020).

Dua tim teratas Liga satu langsung promosi ke Divisi Championship. Sedangkan peringkat tiga, harus play-off dengan peringkat 4, 5 dan 6. Tapi bisa saja keputusannya tanpa play-off.

3 dari 3 halaman

Menunggu

Kini pemilik, pengurus dan pemain The Yellows, menantikan keputusan English Football Leaque (EFL), tentang kapan kompetisi akan diteruskan, setelah terhenti sejak Maret lalu akibat pademi virus corona Covid-19.

"Bisa juga keputusannya tidak diteruskan, dan Oxford melangkah promosi ke Liga Championship. Atau kompetisi tetap diputar, dan promosi melalui babak play off, bertanding dengan klub nomor empat, lima dan enam,” kata Anin, yang berharap Oxford tahun ini bisa promosi ke kasta Championship.

Di Inggris baru kasta Premier League yang telah memutuskan akan melanjutkan kompetisi mulai 17 Juni. Sedangkan kasta kompetisi lainnya, belum ada keputusan.