Sukses

PSSI Sebut Protokol Kesehatan untuk Kelanjutan Liga 1 Belum Final

PSSI menjelaskan bahwa protokol kesehatan masih belum sah karena masih harus diperbaiki lagi.

Jakarta PSSI memberikan klarifikasi terkait  beredarnya sebuah dokumen berjudul "Panduan Pencegahan dan Pengendalian Pandemi COVID-19 dalam Penyelanggaraan Pertandingan Sepak Bola Liga Indonesia Baru (LIB)". Dokumen ini disinyalir sebagai protokol kesehatan untuk melanjutkan Liga 1 dan liga di bawahnya.

PSSI menjelaskan bahwa pedoman tersebut masih belum sah. Panduan protokol kesehatan tersebut terbagi ke dalam tujuh bagian. 

Rinciannya meliputi Dasar Pemikiran, Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 untuk Klub Sepak Bola, Panduan Sebelum Pertandingan, Orang-orang yang Boleh Berada di Stadion, Panduan Saat Hari Pertandingan, Panduan Setelah Pertandingan, dan Penerapan Higienis dan Sanitasi Lingkungan di Area Stadion.

Masih dalam dokumen tersebut, protokol kesehatan itu dirumuskan dengan berbagai referensi dari FIFA, WHO, AFF, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dan Bundesliga Jerman.

Protokol kesehatan ini disusun oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi, Wakil Sekjen PSSI, Maaike Ira Puspita, Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, Ketua Tim Medis PSSI, dr. Syarif Alwi, dokter Timnas Indonesia U-19, dr. Dicky M. Shofwan, dokter Timnas Indonesia U-16, dr. Ifran Ahmad, dan dokter Timnas Putri Indonesia, dr. Leksolie Foes.

Satu di antara isi protokol kesehatan tersebut yang tertulis pada bagian kedua yaitu Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 untuk klub Sepak Bola, mewajibkan setiap klub untuk melaksanakan rapid test COVID-19 sebanyak satu kali setiap pekannya untuk seluruh personil, tidak hanya pemain, saat kompetisi berlangsung.

2 dari 2 halaman

Penjelasan PSSI

Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, yang juga turut merancang protap tersebut, mengungkapkan bahwa protokol kesehatan sebagai syarat melanjutkan kompetisi ini masih berupa rancangan. Pasalnya, pedoman itu sedang dipertimbangkan oleh dr. Syarif Alwi dan tengah disosialisasikan kepada para peserta.

"Masih belum final. Dr. Syarif Alwi masih melakukan pertimbangan lainnya yang harus diperbaiki dan seharusnya belum disebarluaskan," ujar Indra Sjafri kepada Bola.com, Sabtu (6/6/2020).

"Masih dibicarakan di internal PSSI. Tapi, memang dr. Syarif Alwi sudah memperbolehkan untuk di-share untuk sosialisasi kepada klub untuk dimintai masukan," imbuhnya.

Disadur dari Bola.com (Muhammad Adiyaksa/Hendry Wibowo,published 6/6/2020)