Liputan6.com, Urbino - Fabio Quartararo menyebut Valentino Rossi bakal cocok dengan kru dan cara kerja Petronas Yamaha SRT, yang ia yakini sama profesionalnya dengan Monster Energy Yamaha.
Menurut Quartararo, bedanya, SRT dia sebut lebih 'santai'. Hal ini pun ia yakini bisa sedikit mengurangi beban pembalap berjulukan The Doctor tersebut.
Seperti dilansir Motorsport, ia menyebutkan beberapa alasan mengapa Rossi tak perlu ragu dalam bergabung dengan SRT di MotoGP 2021, mengingat rider 41 tahun itu belakangan justru maju-mundur antara lanjut balapan atau pensiun.
Advertisement
Valentino Rossi diketahui akan ambil keputusan final soal masa depannya pada akhir Juni nanti. Jika memutuskan lanjut berkarier, maka ia akan mengambil alih tempat Quartararo di SRT, karena pada Januari lalu El Diablo juga dipastikan bakal menggantikan posisinya di tim pabrikan.
"Saya bisa bilang tim itu adalah keluarga. Saya merupakan orang yang saat bekerja benar-benar 100% fokus pada apa yang harus saya lakukan. Jika harus kerja 10 jam penuh, tak masalah. Tapi saat saya selesai, saya bisa bermain-main sampai waktunya kembali bekerja," ujar Quartararo.
Menurut rider Prancis ini, SRT merupakan tim yang profesional, namun fakta bahwa mereka merupakan tim satelit dan menjunjung tinggi atmosfer kekeluargaan, membuat Quartararo yakin Valentino Rossi akan lebih rileks bekerja tanpa harus kelewat lelah menghadapi tekanan sebagai rider tim utama Yamaha.
Â
Atmosfer Positif
"Itulah kombinasi profesionalisme dan atmosfer positif yang mendefinisikan tim kami. Saya tak tahu bagaimana cara kerja sebuah tim pabrikan, tapi saya ragu mereka jauh lebih profesional ketimbang tim saya sekarang," ungkap rider berusia 21 tahun tersebut.
Quartararo juga menjelaskan target utamanya musim ini, di mana ia akan dapat YZR-M1 spek pabrikan terbaru meski masih membela tim satelit. Dengan motor ala kadarnya tahun lalu, ia sudah bisa bertarung di papan atas. Kini dengan senjata yang lebih mumpuni, ia punya target lebih tinggi.
Advertisement
Selalu Menyenangkan
"Saya takkan bilang itu (mengalahkan dua rider Monster Energy Yamaha) tak penting, karena mengalahkan kedua tim pabrikan sementara berada di tim satelit rasanya selalu menyenangkan. Ini memotivasi Anda, walau ini tak biasa," ungkap Quartararo.
"Tahun lalu, mesin saya punya 500 rpm lebih rendah dari lainnya. Motor saya tak punya carbon fork, dan secara bertahap saya mendapatkannya. Target saya adalah membuktikan saya memang bisa menempel ketat mereka, dan bahkan ada di depan mereka," pungkasnya.
Sumber: Motorsport
Disadur dari Bola.net (Anindhya Danartikanya, published 9/6/2020