Liputan6.com, Texas - Kepala Polisi San Antonio William McManus menyebut satu dari dua pelaku penembakan secara brutal adalah petarung UFC. Aksi itu terjadi di sebuah bar.
Laporan polisi menyebut, pelaku yang mengaku sebagai petarung UFC bersama temannya tidak diizinkan masuk ke bar yang berada di Texas, Amerika Serikat. Mereka ditolak lantaran terlalu mabuk.
Akibat ditolak, kedua pelaku naik pitam. Mereka lantas menembak secara membabi buta. Delapan orang terkena tembakan tersebut.
Advertisement
"Salah satu dari dua pria yang ada di rombongan itu membuat pernyataan,'Kalian tidak tahu siapa saya? Saya dalah petarung UFC dari California'. Kemudian setelah itu ia berlalu,"Â ucap William McManus, dikutip dari CNN.
"Kemudian, pelaku yang mengaku petarung UFC itu kembali ke mobil, mengambil senjata, berjalan dan mulai melepaskan tembakan."Â
Â
Tidak Ada Korban Jiwa
Tidak ada korban jiwa dalam penembakan brutal tersebut. Namun, polisi tidak menyebut nama pelaku yang mengaku sebagai petarung UFC.
"Dia menembak delapan orang. Tidak ada satupun dari mereka yang meninggal. Mereka dalam kondisi stabil."
"Luka paling serius dialami oleh orang yang mendapat luka tembak di punggung," kata McManus menegaskan.
Â
Advertisement
Korban Kebanyakan Wanita
Kepolisian Texas menyebut korban penembakan brutal itu lima di antaranya seorang wanita. Sementara tiga orang sisanya adalah pria. Usia korban penembakan sekitar 23 hingga 41 tahun.
Aksi brutal itu terjadi sekita pukul 11.30 malam waktu Amerika Serikat, Sabtu (13/6/2020). Saat sampai tujuan, polisi sempat melihat pelaku menembak seorang korban.