Sukses

Jalankan Protokol Kesehatan Ketat, MotoGP Tidak Ingin Kecolongan

Keteledoran dalam menjalankan prosedur bisa membuat rencana MotoGP berantakan. Padahal mereka sudah bekerja keras menyelamatkan edisi 2020.

Liputan6.com, Barcelona - MotoGP menerapkan protokol kesehatan ketat untuk seri pembuka musim 2020 di Sirkuit Jerez, 19 Juli mendatang. Meski Eropa mulai melonggarkan pembatasan wilayah menghadapi pandemi virus Corona, otoritas tidak mau gegabah.

Sebab, keteledoran dalam menjalankan prosedur bisa membuat rencana MotoGP selanjutnya berantakan. Padahal mereka sudah bekerja keras menyelamatkan edisi 2020.

"Kami tidak boleh gagal. Saya tidak peduli status gawat darurat sudah dicabut dengan banyak orang mengunjungi pantai dan hidup di kenormalan baru. Pada balapan pertama di Jerez, kami bakal sangat ketat," ungkap Direktur Medis MotoGP Angel Charte, dikutip El Periodico de Catalunya.

"Virus Corona masih ada dan tetap membahayakan, termasuk sebulan kemudian. Kami tidak ingin ambil risiko. Kami akan mengunci diri dan mengontrol 1.600 orang di sirkuit," sambungnya.

Charte menjelaskan, prosedur kesehatan MotoGP sudah berlaku bahkan sebelum staf paddock berangkat ke Jerez.

2 dari 3 halaman

Prosedur Selanjutnya

Mereka harus lolos tes bebas virus Corona pada 10 Juli. Setelahnya staf tidak boleh meninggalkan rumah sebelum berangkat ke Jerez tiga hari kemudian.

Setelahnya MotoGP bakal mengontrol kehidupan mereka. Salah satunya melalui aplikasi. Staf bakal diminta memasukkan data kesehatan pribadi pada pukul 07.00 setiap harinya.

"Data itu memudahkan kami nantinya untuk melaksanakan aktivitas. Saya ingin semua disiplin," ungkap Charte.

 

3 dari 3 halaman

Berlangsung 13 Seri

MotoGP merilis jadwal musim 2020 pekan lalu. Kompetisi menghadirkan 13 seri, dengan lima sirkuit menghadirkan balapan ganda.

Semula persaingan 2020 hadir Maret lalu. Namun, musim terpaksa ditunda akibat pandemi virus Corona.