Jakarta - Nasib Shin Tae-yong di ujung tanduk. Posisinya sebagai manajer pelatih Timnas Indonesia terancam. Jika tidak kembali ke Tanah Air pada pekan depan, pria berusia 49 tahun itu bisa dipecat.
Apabila kontrak Shin Tae-yong diputus, PSSI telah mempersiapkan penggantinya. Indra Sjafri berpeluang dipilih untuk memimpin Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia dan Piala AFF 2020.
Baca Juga
"Kalau dia tidak datang, harus kami evaluasi. Mungkin dipecat. Kami minta paling lambat dia datang pada pekan depan. Kami lihat nanti bagaimana," ujar Ketua Satuan Tugas (Satgas) Timnas Indonesia, Syarif Bastaman, ketika dihubungi Bola.com, Jumat (19/6/2020).
Advertisement
"Sejak rapat virtual dengan dia pada pekan lalu, dia sudah setuju untuk datang ke Indonesia. Alih-alih datang, dia malah berkoar-koar di media. Walaupun entah benar atau tidak dia berbicara seperti itu, sudah tersebar di media. Saat rapat virtual dengan Exco PSSI, dia menolak untuk datang," jelas Syarif.
Melihat rekam jejak, Indra Sjafri masih di bawah Shin Tae-yong. Pelatih asal Pesisir Selatan, Sumatra Barat, itu baru berkutat di pusaran Asia Tenggara.
Indra pernah menangani Timnas Indonesia U-16, U-19, dan U-22 sebelum diangkat menjadi Direktur Teknik PSSI. Secara perolehan gelar, eks juru taktik Bali United ini terbilang lumayan.
Bersama Timnas Indonesia U-19, pelatih berkumis tebal ini meraih Piala AFF U-19 2013. Bersama Timnas U-22, arsitek berusia 57 tahun itu membawa pulang trofi Piala AFF U-22 2019.
Selain itu, di level turnamen, Indra Sjafri pernah merengkuh dua penghargaan HKFA International Youth Football Invitation Tournament pada 2012 bersama Timnas U-17 dan dengan Timnas U-19 setahun berselang.
Dari penelusuran Bola.com, Indra Sjafri juga dinobatkan sebagai pelatih terbaik 2014 atas keberhasilannya mengantar Timnas Indonesia U-19 menjuarai Piala AFF U-19 2013.
Bagaimana dengan Shin Tae-yong?
Pelatih Kaliber Piala Dunia
Sebelum menekuni dunia kepelatihan, Shin Tae-yong adalah pemain dengan limpahan gelar di Korea Selatan. Tercatat, mantan pemain berposisi gelandang serang ini enam kali merengkuh trofi K League 1 bersama Seongnam Ilhwa Chunma pada 1993, 1994, 1995, 2001, 2002, dan 2003.
Shin Tae-yong banting setir menjadi pelatih pada 2005 lalu setelah didapuk sebagai asisten pelatih klub Australia, Queensland Roar FC, klub terakhir yang dibelanya di sepak bola profesional.
Pengabdian Shin Tae-yong kepada Queensland Roar berakhir pada 2008 dan ia kembali ke Korea Selatan untuk menangani Seongnam. Bersama klub ini, ia sukses besar.
Shin Tae-yong berhasil mengantar Seongnam menjuarai Liga Champions Asia (LCA) pada 2010 dan Piala FA Korea Selatan setahun berselang.
Kebersamaan Shin Tae-yong bersama Seongnam berakhir pada 2012. Dua tahun kemudian, ia sempat menjabat sebagai caretaker Timnas Korea Selatan sebelum dipermanenkan menjadi pelatih Korea Selatan U-23.
Ia membawa Korea Selatan U-23 hingga babak perempat final Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.
Selain bersama Korea Selatan U-23, Shin Tae-yong juga rangkap jabatan sebagai pelatih Korea Selatan U-20.
Tidak bertahan lama, Shin Tae-yong mendapatkan promosi jabatan. Ia dipilih sebagai pengganti Uli Stielike menjadi pelatih Korea Selatan senior pada 2017.
Shin Tae-yong berhasil meloloskan Korea Selatan ke Piala Dunia 2018 di Rusia. Taeguk Warriors, julukan tim itu, tersingkir di babak penyisihan.
Tapi, setidaknya Shin Tae-yong mampu membuat juara bertahan Jerman bertekuk lutut setelah Korea Selatan menang 2-0.
Tidak lagi bersama Korea Selatan, Shin Tae-yong mendapatkan tawaran untuk melatih Timnas Indonesia. Ia setuju dengan kontrak selama empat tahun dengan peran sebagai manajer pelatih.
Namun, baru seumur jagung, karier Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia terancam tamat. Hanya gara-gara wawancaranya dengan media Korea Selatan, ia dianggap tidak profesional dan melakukan pembohongan publik.
"Kami akan pakai yang ada. Harus jalan terus. Ada coach Indra Sjafri yang bisa menggantikannya. Nanti bisa kami bicarakan. Akan kami lihat, tapi dia sudah di posisi dirtek. Kalau menjadi pelatih kepala, saya tidak tahu apakah bisa merangkap jabatan atau tidak," terang Syarif.
Advertisement
Prestasi Indra Sjafri dan Shin Tae-yong
Indra Sjafri
Pemain: -
Pelatih:
- Juara Piala AFF U-22 2019 bersama Timnas Indonesia U-22
- Juara Piala AFF U-19 2013 bersama Timnas Indonesia U-19
- Juara HKFA International Youth Invitational Tournament 2013 bersama Timnas Indonesia U-19
- Juara HKFA International Youth Football Invitation Tournament 2012 bersama Timnas Indonesia U-17
Pribadi:
- Pelatih Terbaik 2014 versi Komite Olimpiade Indonesia
Â
Shin Tae-yong
Pemain:
- Juara K League 1 1993, 1994, 1995, 2001, 2003, dan 2003 bersama Seongnam Ilhwa Chunma
- Juara Asian Club Championship 1995 bersama Seongnam Ilhwa Chunma
- Juara Asian Super Cup 1996 bersama Seongnam Ilhwa Chunma
- Juara Piala FA Korea Selatan 1999 bersama Seongnam Ilhwa Chunma
- Juara Korean League Cup 1992, 2002, dan 2004 bersama Seongnam Ilhwa Chunma
- Juara Piala Super Korea Selatan 2002 bersama Seongnam Ilhwa Chunma
- Juara A3 Champions Cup 2004 bersama Seongnam Ilhwa Chunma
Pribadi:
- Pemain Muda Terbaik K League 1 1992 bersama Seongnam Ilhwa Chunma
- Starting XI Terbaik K League 1992, 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002, dan 2003 bersama Seongnam Ilhwa Chunma
- Pemain Terbaik K League 1 1995 dan 2001 bersama Seongnam Ilhwa Chunma
- Pencetak Gol Terbanyak K League 1 1996 bersama Seongnam Ilhwa Chunma
- 11 Legenda Terbaik K League 2013
Pelatih:
- Liga Champions Asia (LCA) 2010 bersama Seongnam Ilhwa Chunma
- Piala FA Korea Selatan 2011 bersama Seongnam Ilhwa Chunma
- Juara Piala EAFF E-1 (Piala Asia Timur) 2017 bersama Korea Selatan
Â
Disadur dari Bola.com (Muhammad Adiyaksa/Benediktus Gerendo P., published 21/6/2020)