Jakarta - Manajer pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong menepis kabar konflik dengan PSSI. Dia menyatakan hanya ada perbedaan pendapat terkait pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19.
Sebelumnya Shin Tae-yong berharap bisa membawa Timnas Indonesia U-19 ke Korea Selatan untuk melakukan pemusatan selama sebulan. Keinginan itu diungkapkan pelatih berusia 51 tahun tersebut bukan tanpa alasan.
Pandemi virus corona yang masih terjadi di Indonesia membuat Shin ingin membawa Timnas Indonesia U-19 ke luar negeri. Namun, keinginan tersebut tak mendapatkan restu dari PSSI.
Advertisement
Shin Tae-yong tak ingin permasalahan tempat pemusatan latihan Tim Garuda Muda dibesar-besarkan. Pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu mengaku siap menggelar pemusatan latihan di mana saja.
"Ini bukan tentang konflik dengan PSSI, akan tetapi pemilihan tempat pemusatan latihan. Media lokal memberitakan saya memiliki konflik dan berselisih dengan PSSI. Itu tak penting sekarang," kata Shin Tae-yong seperti dikutip KBS, Minggu (21/6/2020).
"Paling penting buat masyarakat Indonesia adalah perkembangan tim sepak bolanya dalam mencapai prestasi. Saya memang berencana untuk membawa Timnas Indonesia U-19 ke Gyeongju dan berlatih di sana, akan tetapi sekarang saya bersedia melatih di mana saja," tegas Shin Tae-yong.
PSSI meminta Shin Tae-yong untuk segera kembali ke Indonesia. Rencananya, pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19 bakal digelar pada Juli 2020.
Tak Ingin Mengecewakan
Shin Tae-yong kembali menegaskan komitmennya bersama Timnas Indonesia. Dia mengaku tak ingin mengecewakan masyarakat Indonesia.
Apalagi Piala Dunia U-20 2021 tinggal 11 bulan lagi menuju penyelenggaraan. Shin Tae-yong ingin menjadi bagian dalam sejarah bersama Timnas Indonesia U-19.
"Jika Anda berkata 'Saya ingin menjadi juara', namun itu tak semudah yang diucapkan. Saya tidak ingin mengecewakan masyarakat Indonesia di Piala Dunia U-20. Kami bisa menciptakan momen yang luar biasa secara bersama-sama," tegas Shin Tae-yong.
Â
Sumber:Â KBS
Disadur dari: Bola.com (Penulis: Zulfirdaus Harahap/Editor: Rizki Hidayat, published 21/6/2020)
Advertisement