Jakarta Gerard Pique membuat pernyataan mengejutkan setelah Barcelona bermain imbang kontra Sevilla. Dia tidak cukup yakin Barcelona menjadi juara La Liga. Lionel Messi pernah membuat komentar hampir serupa.
Barcelona berjumpa Sevilla pada laga pekan ke-30 La Liga 2019-2020, Sabtu (20/6/2020) dini hari WIB. Pada laga di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan itu, Barcelona ditahan imbang Sevilla dengan skor 0-0.
Barcelona memang tetap berada di puncak klasemen La Liga dengan 65 poin. Namun, Real Madrid yang baru berlaga hari Senin (22/6/2020) dini hari WIB, menyusul di posisi kedua dengan 62 poin. Andai Madrid menang, poin mereka bakal sama.
Advertisement
"Saya rasa akan sangat sulit bagi kami untuk memenangkan Liga. Kami akan melakukan segalanya agar menjadi juara. Namun saya rasa Real Madrid tidak akan kehilangan banyak poin hingga akhir musim nanti," ujar Pique dikutip Marca.
Komentar Gerard Pique dikaitkan sebagai sindiran bahwa Real Madrid diuntungkan dengan kondisi. Akan tetapi, jurnalis Marca, Luis F. Rojo, menangkap pesimisme Gerard Pique sebagai tanda ada yang tidak beres di internal Barcelona.
Sebab, sebelumnya keraguan juga muncul dari Lionel Messi. Sang megabintang ragu Barcelona bakal menjadi juara Liga Champions bersama Quique Setien jika cara bermainnya masih begini-begini saja.
"Saya, berdasarkan fakta bahwa saya beruntung bisa bermain di Liga Champions setiap tahun, dan saya tahu kalau kami tak mungkin memenangkannya dengan cara kami bermain saat ini," kata Lionel Messi beberapa waktu lalu.
Tak Yakin
Luis F. Rojo menilai dua komentar itu sebagai pesimisme Barcelona, alih-alih sekadar menyudutkan Real Madrid.
"Semua orang mengharapkan perubahan dalam tim karena mereka punya waktu lebih banyak untuk berlatih bersama, meningkatkan permainan mereka dan lebih memahami keinginan Quique Setien," tulis Luis F. Rojo di Marca.
"Dua laga pertama Barcelona nampak bahwa meraih enam dari enam poin, tetapi tidak menunjukkan permainan terbaik," katanya.
Advertisement
Belum Optimal
Luis F. Rojo menilai Barcelona belum tampil optimal saat menang lawan Mallorca dan Leganes. Di laga kontra Mallorca, mereka diuntungkan gol cepat Arturo Vidal. Lalu, saat menang 2-0 dari Leganes, ada penalti yang dikonversi Lionel Messi.
"Jika bukan karena Marc-Andre ter Stegen, Leganes akan unggul dalam beberapa menit awal laga," kata Luis F. Rojo.
"Tim Setien tidak memulai dengan buruk di Estadio Ramon Sanchez-Pizjuan. Masalahnya adalah mereka tidak bisa mencetak gol pembuka untuk mencerminkan permainan bagus mereka. Bahkan tidak ada peluang yang jelas."
"Barcelona dipaksa melakukan tembakan jarak jauh dan berharap pada sihir Lionel Messi dari tendangan bebas, yang tidak terjadi," sambungnya.
Sumber: Marca
Disadur dari: Bola.com (penulis/editor, Wiwig Prayugi, published 21/6/2020)