Liputan6.com, Jakarta- Pandemi corona Covid-19 masih menghantui dunia, termasuk di Indonesia. Ada beberapa gejala atau tanda-tanda yang bervariasi ketika seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi atau terpapar virus ini.
Sakit tenggorokan, batuk, dan sesak napas, adalah beberapa gejala Covid-19 yang paling umum banyak diketahui orang, dan kerap menjadi sesuatu hal yang dikhawatirkan.
Namun, gejala apakah yang paling banyak dialami oleh pasien yang positif terinfeksi Covid-19?
Advertisement
Ketua PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M. Faqih memberikan jawabannya dalam webinar Indonesia Hygiene Forum yang berlangsung, Kamis, 25 Juni 2020.
"Gejala utama yang paling banyak dialami itu ada batuk, 70,7 persen penderita corona Covid-19 mengalaminya. Lalu riwayat demam 48,5 persen, demam 36,6 persen, sesak napas 34 persen, lemas 31,4 persen," ungkapnya.
Sakit Tenggorokan
Selain itu, dokter. Daeng mengatakan kalau 25,4 persen pasien Covid-19 di Indonesia juga mengalami gejala sakit tenggorokan. Gejala lainnya yang dirasakan oleh 25,3 persen pasien COVID-19 berupa pilek.
Sedangkan, 23,2 persen pasien Covid-19 mengalami sakit kepala, lalu 19,5 persen mengalami mual, 16,1 persen pasien merasakan kram otot. Menggigil, sakit perut, hingga diare juga menjadi gejala yang dialami pasien Covid-19. Sebanyak 8,7 persen pasien COVID-19 mengalami menggigil, 7,6 persen pasien juga mengalami sakit perut dan diare.
Advertisement
OTG Jadi Sumber Penularan
Daeng menyebut diare juga termasuk gejala Covid-19. "Kalau sakit perut dan diare tidak sembuh-sembuh, ya jangan dibiarkan saja. Jangan-jangan itu sebenarnya gejala awal dari penyakit corona, karena gejalanya sangat bervariasi," lanjut dokter Daeng.
Meski begitu, Daeng juga menjelaskan bahwa orang yang terinfeksi corona tidak selalu harus memiliki gejala. Sebab, banyak kasus COVID-19 di Indonesia menginfeksi seseorang tanpa gejala apapun, sehingga orang tersebut diberi julukan orang tanpa gejala (OTG) dan menjadi sumber penularan COVID-19 yang begitu banyak di Indonesia.
Jangan Tolak Tes
"Makanya kalau badan kita sehat, kita jangan egois dengan menghindar atau menolak kalau ada tes Covid-19. Karena kalau kita menghindar dan ternyata kita terkena, bisa saja kita menularkan ke orang lain, termasuk ke orang-orang yang kita sayangi yaitu keluarga kita karena kita lebih banyak bersama mereka," pungkasnya.
(Henry)
Advertisement