Liputan6.com, Jakarta - Kasus negatif Covid-19 di Tanah Air berjumlah 576 pada Sabtu (27/6/2020). Sehingga total kasus negatif virus Corona menjadi 21.909.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan kasus virus Corona atau Covid-19 Achmad Yurianto menyampaikan data tersebut melalui konferensi pers.
Penambahan kasus positif Corona kembali ke empat dijit tepatnya 1.385. Keseluruhan pasien Covid-19 di Indonesia menjadi 52.812.
Advertisement
Sementara ada 37 pasien meninggal dalam 24 jam terakhir hingga Sabtu pukul 12.00 WIB. Maka jumlah korban jiwa sebanyak 2.720.
Orang dalam pemantauan berjumlah 40.541. Sementara pasien dalam pengawasan Covid-19 menjadi 13.522.
Pengembangan Vaksin
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan terlibat dalam proses uji klinis vaksin Corona di Indonesia dengan Kalbe Farma dan Korea Selatan.
"Khususnya teman-teman LIPI terlibat dengan Kalbe Farma dan Korea. Kalau dengan Tiongkok kami belum pastikan," kata Kepala LIPI Laksana Tri Handoko dalam pertemuan dengan media secara virtual, Jakarta Jumat, 26 Juni 2020, dilansir Antara.
"Kita melibatkan diri dan terlibat di uji klinis fase 2 dan 3 dari kandidat vaksin yang sudah dikembangkan oleh berbagai mitra di luar negeri," tuturnya.
Handoko menuturkan Genexine Korea Selatan saat ini sedang dalam proses persetujuan untuk uji klinis fase 1 di Korea, fase 1 untuk beberapa orang saja. Sementara fase 2 dan 3 uji klinis akan dilakukan di Indonesia.
Sementara, PT Bio Farma dan perusahaan bio farmasi asal China yakni Sinovac akan bekerja sama di uji klinis vaksin dari virus yang dilemahkan atau dimatikan.
Advertisement
135 Kandidat Vaksin
Saat ini Indonesia secara mandiri sedang membuat vaksin berbasis protein rekombinan. Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang memimpin pengembangan vaksin mandiri itu. Uji vaksin di hewan akan dilakukan fasilitas laboratorium biosafety level 3 (BSL-3) LIPI di Cibinong, Jawa Barat.
Handoko menuturkan ada 135 kandidiat vaksin yang terdaftar di Badan Kesehatan Dunia (WHO). Tetapi yang sudah masuk uji klinis baru 10 kandidat vaksin.
"Tidak ada seorang pun yang bisa menjamin mana yang akan berhasil," ujarnya.