Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengaku masih mengkaji besaran anggaran untuk Piala Dunia U-20 2021. Ia berharap anggaran yang ada tepat sasaran dan tidak ada penyalahgunaan.
Indonesia mulai mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20Â 2021 pada 20 Mei -11 Juni. Persiapan di antaranya membangun infrastruktur dan merenovasi stadion yang tentunya membutuhkan biaya yang tak sedikit.
Baca Juga
Hingga saat ini, besaran anggaran untuk Piala Dunia U-20 tahun depan ternyata belum pasti. Sebab, masih dikaji oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Advertisement
"Secara pastinya belum. Tapi sudah disanggupi oleh Kementerian Keuangan untuk menyiapkan anggaran. Nah kami ditunggu, kan rapatnya juga baru. Jadi kami belum menyampaikan berapa besaran dan lain sebagainya," ujar Zainudin Amali.
Menpora menegaskan, kementerian yang dipimpinnya tak bisa sembarangan dalam merinci seluruh biaya untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021. Apalagi, dananya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Karena ini menyangkut APBN, kita harus hati-hati betul soal penggunaannya dan dasarnya itu. Jadi kalau ditanya berapa saya belum bisa sampaikan sekarang karena keputusannya saja baru. Jadi kami akan rapat internal," kata menteri berusia 58 tahun ini.
"Tapi yang pasti harus akurat betul dalam menentukan angka. Saya minta kepada teman-teman di Kemenpora angkanya harus presisi, enggak boleh angka ngarang-ngarang, dan tidak boleh ada penyelewengan, penyimpangan, apalagi korupsi di dalam penyelenggaraan ini," Menpora menambahkan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Butuh Waktu untuk Meninjau
Menpora juga mengaku sudah menerima pengajuan anggaran dari PSSI. Dana tersebut nantinya bakal digunakan untuk akomodasi, honor pemain, serta pemusatan latihan (TC) tim nasional menuju Piala Dunia U-20Â 2021.
"Mereka sudah ajukan, tapi masih proses review. Itu sama dengan cabang olahraga (cabor) lainlah, butuh waktu untuk review. Apalagi ada perubahan rencana programnya yang dipersiapkan ketika tidak ada COVID-19, kemudian setelah ada COVID-19 kan banyak perubahan," tutur Menpora.
"Misalnya soal pemusatan latihan atau latihan dimana. Kita sedang menunggu itu, tetapi hal-hal yang sudah fix itu kita review sambil jalan,"Â ujarnya.
Disadur dari: Bola.net (Penulis: Fitri A, published 3/7/2020)
Advertisement