Jakarta Legenda Manchester United, Paul Scholes, mengapresiasi perkembangan bekas timnya. Ia menilai bahwa Setan Merah saat ini mulai menunjukkan permainan yang layak untuk ditonton.
Tujuh tahun terakhir bisa dikatakan menjadi masa-masa yang sulit bagi fans Manchester United. Sepeninggal Sir Alex Ferguson, tim berjuluk Setan Merah itu tidak hanya kesulitan untuk menjadi pesaing gelar juara, namun mereka juga sukses untuk tampil atraktif.
Namun harapan fans Manchester United untuk melihat timnya tampil atraktif itu akhirnya terkabulkan juga. Sejak awal tahun 2020, Setan Merah mulai menunjukkan permainan menyerang nan atraktif di bawah kepemimpinan Ole Gunnar Solskjaer.
Advertisement
Scholes pribadi mengaku gembira melihat permainan mantan klubnya tersebut saat ini. "Gaya bermain mereka sangat berbeda jika dibandingkan dengan periode sebelum Natal," ujar Scholes kepada Premier League Prediction.
Scholes mengaku sangat senang melihat gaya bermain Manchester United yang begitu cepat dan juga ofensif.
Ia menyebut bahwa fans Manchester United sudah lama menantikan tim mereka bermain seperti ini, sehingga mereka selalu menantikan para pasukan Setan Merah beraksi.
"Anda pasti tidak sabar untuk menonton Manchester United bermain saat ini. Saya rasa dalam lima atau enam tahun terakhir, situasinya tidak seperti ini," kata Paul Scholes lagi.
Â
Simak Video Bintang Manchester United Berikut Ini
Darah Muda
Scholes juga semakin gembira melihat bahwa ada banyak pemain muda berbakat di skuat Setan Merah saat ini, sehingga ia merasa United semakin menarik untuk ditonton.
"Permainan mereka sangat menarik dan anda tidak sabar melihat para pemain muda seperti Mason Greenwood, Marcus Rashford dan pemain muda lainnya bermain di atas lapangan."
"Mereka benar-benar terlihat seperti tim yang sangat bagus sekarang dan mereka sangat menarik untuk ditonton. Belum lagi pemain-pemain muda ini merupakan pemain lokal, sehingga situasinya tidak bisa lebih baik lagi dari sekarang." ujarnya.
Sumber: Premier League Production
Disadur dari: Bola.com (penulis/editor, Gregah Nurikhsani, published 15/7/2020)
Advertisement