Liputan6.com, Madrid - Real Madrid merengkuh gelar juara Liga Spanyol ke-34 musim ini. Kepastian itu diperoleh setelah mereka menang 2-1 atas Villarreal dan di saat bersamaan Barcelona takluk 1-2 dari Osasuna, Jumat (17/7/2020) dinihari WIB.
Tambahan tiga poin itu membuat koleksi poin Real Madrid tidak lagi mungkin dikejar Barcelona. Pasalnya, Liga Spanyol musim ini hanya menyisakan satu pertandingan lagi.
Baca Juga
Carlo Ancelotti Kehilangan Kepercayaan pada Ferland Mendy dan Fran Garcia, Terancam Akan Tersingkir dari Skuad Real Madrid
Real Madrid Ucapkan Terima Kasih kepada Suporter: Gelar Kami di Tahun 2024 Adalah untuk Kalian
Makin Sengit! Ini Peluang Real Madrid untuk Tetap Jadi Juara di La Liga musim 2024/2025
Real Madrid pun menjadi kampiun Negeri Matador dengan 86 poin, hasil dari 26 kali menang, 8 kali imbang, dan 3 kali kalah. Sementara Barcelona harus puas di posisi runner up dengan 79 poin.
Advertisement
Kesuksesan Real Madrid tentu terjadi berkat andil para pemainnya. Namun, yang pasti menjadi sorotan adalah sang pelatih, Zinedine Zidane.
Ia kembali ke Santiago Bernabeu pada Maret 2019 setelah sebelumnya sempat mundur. Performa Toni Kroos dkk. yang jeblok di bawah asuhan Julen Lopetegui menjadi penyebabnya.
Saat Zidane masuk, Real Madri sejatinya sedang tertinggal 12 poin dari Barcelona. Namun sekali lagi, pria yang akrab disapa Zizou itu membuktikan magisnya.
Di akhir musim 2019/20, Zidane membawa Real Madrid juara dengan menyalip Barcelona yang tampil inkonsisten di sepanjang musim ini. Bagi Zidane, ini adalah trofi ke-11 yang diraih dalam dua kali kesempatannya melatih Real Madrid.
Â
Â
Saksikan Video Real Madrid di Bawah Ini
Berawal dari 2001
Magis Zidane bersama Real Madrid tidak datang dalam waktu singkat. Zizou -sapaan akrab Zidane- bisa dibilang sudah mengetahui luar-dalam Real Madrid sejak lama.
Pasalnya, ia bergabung pada musim 2001 dari Juventus dengan mahar transfer 77 juta euro. Jumlah tersebut menjadikan Zidane pemain termahal saat itu.
Namun, keputusan Real Madrid menggelontorkan dana besar bagi Zidane terbukti tepat. Enam trofi dipersembahkan Zidane saat masih bermain bagi Real Madrid dari 2001/02 hingga 2005/06.
Menyandang status legenda membuat Real Madrid menarik Zidane sebagai pelatih tim akademi begitu pria asal Prancis tesebut pensiun. Pada Januari 2016, Zidane didapuk sebagai pelatih interim menggantikan Rafael Benitez yang dipecat.
Perjudian Real Madrid lagi-lagi terbayar lunas. Sembilan trofi dipersembahkan Zidane pada periode pertamanya menukangi Real Madrid termasuk hattrick juara Liga Champions.
Kini Zidane kembali membawa Real Madrid berjaya dengan juara Liga Spanyol. Zizou juga berpeluang mengantarkan Los Galacticos -julukan Real Madrid- juara Liga Champions.
Melihat rentetan rekor itu, apakah keputusan Real Madrid mendatangkan Zidane pada 2001 menjadi keputusan terbaik mereka sepanjang sejarah klub? Bisa jadi.
Namun yang pasti, torehan 11 trofi sebagai pelatih hanya dalam dua periode kian menahbiskan Zidane sebagai legenda hidup Real Madrid.
Advertisement
Statistik Zidane di Real Madrid
Sebagai pemain (2001/02 - 2005/06)
Liga Spanyol: 1
Piala Super Spanyol: 2
Liga Champions: 1
Piala Super Eropa : 1
Piala Interkontinental: 1
Sebagai pelatih (2015/16 - 2017/18) ( 2019/20 - sekarang)
Liga Spanyol: 2
Piala Super Spanyol: 2
Liga Champions: 3
Piala Super Eropa: 2
Piala Dunia Antarklub: 2