Sukses

Bola Ganjil: Ketika Manchester City Terlibat Skandal Finansial 100 Tahun Lalu

Lebih dari satu abad lalu, Manchester City juga terjerat kasus finansial. Namun, tidak seperti sekarang, mereka mesti menjalani hukuman berat.

Liputan6.com, Jakarta - Manchester City baru saja bebas dari larangan tampil di Liga Champions setelah diduga melakukan pelanggaran finansial. Nyatanya, ini bukan kali pertama mereka terlibat skandal penggelapan uang.

Lebih dari satu abad lalu, Manchester City juga terjerat kasus sama. Namun, tidak seperti sekarang, mereka mesti menjalani hukuman berat.

Bermula pada Agustus 1905. Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) menjerat pemain Manchester City Billy Meredith karena menyuap lawan.

FA kemudian melakukan penyelidikan lebih lanjut. Setahun berselang, The Citizens ditemukan bersalah menyalurkan uang melalui akun rahasia. Mereka melakukannya untuk melangkahi peraturan yang mencegah investasi berlebihan dari individu tertentu ke klub. Selain itu, Manchester City juga divonis merusak harga pasar transfer dan mendapat keuntungan di lapangan karena praktik ini.

Pada dasarnya mirip dengan tuduhan melanggar financial fair play yang menjerat mereka pada beberapa tahun belakangan.

Manchester City diduga melanggar peraturan melalui serangkaian investasi yang dilakukan pemilik klub Sheikh Mansour. UEFA lalu melarang The Citizens mengikuti Liga Champions selama dua musim. 

Mengajukan banding, Manchester City akhirnya bernapas lega setelah Pengadilan Abitrase Olahraga tidak menemukan pelanggaran, meski tetap menjatuhkan denda.

Manchester City sebenarnya juga berpotensi lolos dari hukuman satu abad lalu karena kepiawaian dalam menutupi aktivitas terlarang. Sayang saja, Sandy Turnbull, striker City saat itu, memukul lawan.

Saksikan Video Manchester City Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Kekerasan dan Aksi Sogok

Peristiwa terjadi pada akhir musim 1904/1905. Manchester City, Everton, dan Newcastle United terlibat persaingan juara.

The Citizens menghadapi Everton dan Aston Villa di dua laga terakhir. Pada dua partai itu, kekerasan antarpemain pecah. Tom Booth dari Everton jadi provokator di partai pertama. Sedangkan Turnbull bertindak agresif di pertandingan pamungkas.

FA kemudian melakukan penyelidikan. Dari situ mereka melarang Booth, Turnbull, dan kedua wasit pertandingan tampil sebulan.

Namun, FA juga mendapat bukti lain. Meredith dilaporkan menawarkan bek Aston Villa Alex Leake 10 poundsterling agar timnya mengalah. FA menginterogasi dan kedua pemain mengaku.

Meredith mengklaim bertindak sendiri. Namun, FA tidak percaya sang pemain mengeluarkan uang sebanyak itu dari kantong pribadi. FA lalu menggelar penyelidikan lebih lanjut dan mendapat informasi dari Meredith yang kesal dengan perlakuan Manchester City.

 

3 dari 4 halaman

Modus Operandi

Ketika itu ada batas gaji empat pounds per pekan bagi pemain. Aturan ini diberlakukan agar klub tidak bisa membentuk tim penuh bintang dan tercipta keadilan di lapangan.

Manchester City dicurigai melangkahi peraturan tersebut. Prasangka muncul karena Manchester City menduduki peringkat dua Inggris dan menjuarai Piala FA 1904 berkat tim penuh pemain berkualitas yang didatangkan konglomerat surat kabar Edward Hulton.

Namun, pada kesempatan itu, FA tidak menemukan bukti dan hanya menemukan kesalahan kecil yang berbuah hukuman bagi beberapa direktur serta denda 250 poundsterling.

Pada 1906, FA akhirnya mengetahui modus operandi Manchester City dari pernyataan Meredith. Dia mengaku menerima enam poundsterling per pekan dan yakin tidak ada rekannya yang menerima kurang dari jumlah itu. FA juga menemukan bukti bonus hampir 700 poundsterling dari klub kepada pemain, seluruhnya ilegal.

Caranya lewat proses ini. Persentase hasil penjualan tiket, bukannya lari ke kas klub, dialirkan ke rekening pribadi direktur di bank berbeda. Dari situ pembayaran di luar buku kemudian diberikan ke pemain.

4 dari 4 halaman

Dihukum karena Ketahuan

Sebanyak 17 pemain terlibat praktik ini, termasuk Meredith dan Turnbull. Mereka mendapat hukuman bervariasi mulai denda, larangan tampil, dan memperkuat Manchester City lagi. Direktur The Citizens juga menerima sanksi berbeda, dua di antaranya tidak boleh terlibat sepak bola seumur hidup.

Usaha Hulton membangun Manchester City melalui aksi ilegal akhirnya berantakan dan akhirnya terdegradasi pada 1909. Mereka harus menunggu lebih dari tiga dekat sebelum menjadi juara Inggris.

Pada akhirnya, tidak diragukan klub-klub besar ketika itu membayar pemain dengan gaji melebihi batas. Namun hanya Manchester City yang terkena getah. "Klub tidak dihukum karena melanggar aturan. Mereka dijerat karena ketahuan," kata Meredith, dilansir Guardian.