Liputan6.com, Jakarta Manajer Manchester United (MU), Ole Gunnar Solskjaer, enggan terlena dengan keberhasilan timnya melaju ke Liga Champions musim depan. Solskjaer bahkan buru-buru mengentikan kemeriahan perayaan yang berlangsung usai laga terakhir MU di ajang Liga Inggris Premier League musim ini.Â
Pada pertandingan terakhir, MU berhasil mengalahkan tuan rumah Leicester City 2-0. Tambahan tiga poin mengantar Setan Merah ke posisi ketiga pada papan klasemen dengan torehan 66 poin.Â
Baca Juga
Poin yang sama juga diraih Chelsea yang juga memetik tiga poin di laga terakhir. Hanya saja, The Blues harus rela berada di peringkat keempat setelah tertinggal agregat gol atas Setan Merah.Â
Advertisement
Perjuangan MU finis di posisi tiga besar sebenarnya terbilang cukup fenomenal. Bruno Fernandes Cs berhasil bangkit setelah tertinggal 14 poin dari Leicester saat kompetisi masih menyisakan 12 laga.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Saksikan juga video menarik di bawah ini
Kebangkitan MU
Sejak kompetisi kembali bergulir, MU sama sekali tidak terkalahkan di ajang Liga Inggris. Poin demi poin berhasil mereka kumpulkan sampai akhirnya mampu merangsek hingga ke posisi 3 besar.Â
Ternyata, kehebatan MU tidak hanya bersumber dari kecerdikan Solskjaer dalam meramu strategi. Bukan juga melulu pada 'sihir' Bruno Fernandes yang piawai mengatur ritme permainan Setan Merah. Kebangkitan MU juga tidak lepas dari agitasi yang disampaikan Solskjaer kepada para pemainnya.Â
Hal ini kembali dilakukannya saat MU memastikan tempat di Liga Champions. Usai partai terkahir, Solskjaer segera menemui para pemainnya di ruang ganti dan menyampaikan 'pidato'nya.
Â
Advertisement
Omongan di Ruang Ganti
Seperti dilansir Metro.co.uk, Solskjaer memuji penampilan para pemainnya dan menyatakan mereka layak mendapatkan tiket ke Liga Champions. Namun dia tidak ingin mereka terlena dan mengingatkan agar momen itu dijadikan cambuk bagi para pemain dalam meningkatkan kemampuan mereka.Â
Solkajer mengingatkan, bila musim depan justru lebih berat dari sekarang. Sebab pandemi virus Corona COVID-19 telah berimbas kepada keuangan tim sehingga MU tidak leluasa belanja pemain.Â
MU bakal memaksimalkan pemain yang ada termasuk amunisi-amunisi muda. Solkjaer pun berharap para pemain membiasakan diri bermain dalam tekanan bila ingin melangkah ke level yang lebih tinggi.
Dalam jumpa pers usai pertandingan, Solskjaer juga menegaskan bahwa dia tidak lagi bisa dengan leluasa merotasi para pemain di Liga Champions. Pasalnya, pada kompetisi ini tidak banyak memberi kesempatan untuk menyimpan pemain terbaik seperti yang bisa dilakukannya pada Europa League.
Â
Kejar Liverpool
Tugas lain yang tak kalah berat tentu saja mengejar Liverpool. Musim ini, The Reds finis di urutan pertama dengan 99 poin atau terpaut 33 poin dari Setan Merah. Tidak ada cara lain, MU juga harus mampu mendulang lebih banyak poin agar mampu bersaing dengan tim asal Merseyside tersebut.
Namun tugas ini tentu tidak mudah. Sebab, Solskjaer menyadari kekuatan yang dimiliki saat ini.Â
Solskjaer menyoroti kekalahan timnya melawan Chelsea di semifinal Piala FA. Dari hasil ini, pria asal Norwegia itu mencatat poin kekurangan MU di luar kelelahan yang menimpa para pemainnya.Â
Salah satunya adalah stok amunisi yang sangat terbatas. Situasi ini membuat beban kerja para pemain andalan MU semakin besar. Untuk itu, Solskjaer berharap manajemen bisa mencari solusi untuk ini.
Penambahan amunisi tidak hanya di posisi-posisi yang lemah saja, tapi yang selama ini sudah kuat.
Jadon Sancho menjadi salah satu prioritas MU dan klub tetap yakin bisa mencapai kata sepakat dengan Borussia Dortmund. Raksasa Bundesliga itu sejauh ini 100 juta pound sterling, tapi MU menawarnya di angka 75 juta pound sterling. Selain itu, MU juga mengincar kapten Aston Villa, Jack Grealish. Hanya saja, penampilan gemilang Bruno Fernandes dan kembalinya Paul Pogba, membuat MUÂ tidak perlu buru-buru dalam mendapatkan pemain incarannya pada bursa transfer musim panas nanti.Â
Â
Advertisement