Sukses

Rebut Tiket Olimpiade Tokyo, Arjuna dan Srikandi Indonesia Justru Dicoret Pelatnas

Riau Ega Agatha dan Diananda Choirunisa dicoret dari pelantas jelang Olimpide Tokyo tahun depan.

Liputan6.com, Jakarta - Atlet panah Riau Ega Agatha dan Diananda Choirunisa merasakan nasib tragis jelang Olimpide Tokyo tahun depan. Keduanya dicoret dari pelantas.

Padahal Riau Ega Agatha dan Diananda Choirunisa merupakan atlet yang merebut dua tiket bagi Indonesia untuk Olimpiade usai tampil di Kejuaraan Dunia Panahan 2019 di Belanda.

Pengurus Besar Persatuan Panahan Seluruh Indonesia (PB Perpani) mencoret Riau Ega Agata Salsabila, Diananda Choirunisa, dan Asiefa Nur Haenza karena dianggap telah melanggar aturan federasi.

Keputusan tersebut disampaikan dalam surat resmi PB Perpani bernomor 210/KU/PB.PERPANI/VIII/2020 tanggal 8 Agustus 2020 perihal Pencoretan Nama sebagai Atlet Pelatnas Olimpiade 2020.

“PB Perpani mencoret nama Saudara/Saudari atlet Pengprov Jawa Timur sebagai atlet Pelatnas Olimpiade 2020 dan mencabut Surat Keputusan Nomor 13 Tahun 2020 tanggal 30 Juni 2020 tentang Penetapan Atlet dan Pelatih Pelatnas Persiapan Olimpiade 2021,” tulis surat keputusan yang ditandatangani Ketua Umum PB Perpani Illiza Sa’aduddin Djamar.

Ketiganya sebelumnya juga telah ditetapkan sebagai atlet yang disetujui mendapatkan fasilitas pelatnas berdasarkan nota kesepahaman (MoU) antara PB Perpani dan Kemenpora.

Saksikan Video Olimpiade Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Keputusan PB Perpani

PB Perpani juga sudah mengeluarkan surat bernomor 167/KU/PB.PERPANI/VII/2020 tanggal 16 Juli 2020 perihal Pemanggilan Mengikuti Pelatnas Olimpiade 2020.

Namun, atlet tersebut tak kunjung memenuhi pemanggilan sehingga federasi melayangkan surat peringatan pertama pada 2 Agustus 2020 tentang Teguran dan Peringatan I.

Lantas pada 8 Agustus, PB Perpani menyatakan ketiga atlet telah dicoret dan akan digantikan dalam pelatnas Olimpiade.

“Dikarenakan Saudara/Saudari tidak memenuhi pemanggilan PB Perpani untuk mengikuti Pelatnas Olimpiade 2020, dan tidak taat dengan aturan dan keputusan PB Perpani, serta telah menyampingkan kepentingan negara, maka PB Perpani akan memproses sanksi kepada Saudara/Saudari sesuai dengan ketentuan AD/ART dan kebijakan PB Perpani,” tulis surat tersebut.

Meski berkontribusi terhadap tiket Olimpiade, Riau Ega Agatha dan Diananda Choirunisa ternyata belum pasti berangkat ke Tokyo. Menjadi hak PB Perpani untuk menentukan nama-nama yang bakal dikirim pada pesta olahraga empat tahunan itu.

 

3 dari 4 halaman

Reaksi Riau Ega

Riau Ega mempertanyakan keputusan PB Perpani yang telah mencoretnya. Sebelumnya dia hanya meminta PB Perpani untuk mengizinkannya berlatih dengan pelatih Denny Trisjoyo dari Jawa Timur. Alasannya, mereka telah menjalankan program latihan bersama selama delapan bulan terakhir ketika pelatnas panahan belum dimulai.

“Saya mengajukan permohonan untuk bisa didampingi pelatih. Pelatih yang saya ajukan tidak asal pilih. Saya pilih pelatih yang mendampingi saya dapat tiket Olimpiade. Pada saat Olimpiade Rio de Janeiro juga sama beliau. Saya minta permohonan itu,” kata Riau Ega saat dikonfirmasi Antara.

Riau Ega menjelaskan, dirinya memilih berlatih dengan Denny semata agar program latihan yang telah dijalankannya selama ini terus berjalan demi memperbaiki penampilan di Olimpiade Tokyo. Ia mengaku khawatir dikesampingkan mengingat prioritas PB Perpani di pelatnas saat ini adalah menambah tiket menuju Olimpiade.

 

4 dari 4 halaman

Rela Potong Gaji

Peraih medali perunggu Asian Games 2018 itu juga bahkan mengaku rela dipotong gaji seandainya PB Perpani mengizinkan Denny Trisjoyo melatihnya selama pelatnas Olimpiade.

Permohonan yang diajukan, menurutnya juga tak melanggar aturan maupun Undang-Undang yang berlaku. Hal tersebut sudah diatur dalam Peraturan Presiden No 95 Tahun 2017 Tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional Pasal 12.

“Jadi permintaan saya masih sesuai dengan UU yang berlaku. Saya sudah bilang tidak digaji pun tidak masalah, yang penting bisa didampingi,” ujarnya.

Di sisi lain, PB Perpani tak mengizinkan atlet memiliki pelatih sendiri. Federasi telah menyeleksi tiga pelatih untuk pelatnas Olimpiade Tokyo.