Liputan6.com, Barcelona- Mantan Presiden Barcelona, Joan Gaspart geram dengan pemberitaan bakal hengkangnya Lionel Messi. Dia kecewa mengapa Messi harus hengkang sekarang.
Seperti diketahui, Messi sudah meminta kepada Presiden Barcelona untuk tinggalkan klub musim ini. Pernyataan ini disampaikan Messi lewat fax ke Barcelona hari ini usai sebelumnya bertemu dengan Ronald Koeman.
Baca Juga
Kontrak Messi dikabarkan berakhir pada Juni 2021. Namun ada klausul yang membuatnya bisa pergi dengan gratis di akhir musim 2019-2020 kalau Messi dan klub sepakat akhiri kontrak.
Advertisement
Kalau tidak, klub peminat harus memberi tawaran sesuai klausul kontrak sebesar 700 juta euro atau Rp 12, 1 Triliun. Klausul ini diteken pada pembaruan kontrak Messi pada 2017 lalu.
Harusnya klausul ini sudah dipakai pada akhir Mei lalu. Namun karena musim terganggu virus corona hingga Agustus, Messi tetap bilang ke klub ingin memakai klausul itu.
Â
Saksikan video Messi berikut ini:
Jual Mahal
Adanya klausul kontrak ini yang membuat Joan Gaspart berang. Pria yang jadi presiden Barcelona pada 2000-2003 itu menilai Messi harus pergi musim depan saja.
"Messi tak boleh pergi. Dia harus pergi di 2021. Saya sudah lihat kontraknya dan itu jelas. Klausul berakhir Juni lalu dan tak ada kata kembali," ujar Gaspart seperti dikutip Marca.
Gaspart mengatakan, dia lebih suka kalau Messi dijual mahal saja. Atau dijual gratis di musim depan.
"Saya lebih suka dia pergi tahun depan dengan gratis ketimbang pergi sekarang untuk uang kurang dari 700 juta euro," ujar Gaspart.
"Klub yang berkuasa, bukan pemain. Klub bayar pemain, ini bukan masalah uang tapi ada kontrak tertulis. Itu saja."
Â
Advertisement
Klub-klub Peminat
Â
Kabar bakal perginya Messi membuat gempar dunia. Klub-klub papan atas pun sudah pasang kuda-kuda untuk mendatangkan Messi.
Ada kabar Messi bakal kembali ke klub masa kecilnya, Newell's Old Boys di Rosario. Namun ada juga kemungkinan Messi reuni dengan Josep Guardiola di Manchester City.
"Kalau Messi pergi dengan harga kurang dari 700 juta euro, itu akan lebih memalukan dari kekalahan kekalahan 2-8," ujarnya.