Sukses

Ini Dia Sosok Idola Seorang Fabiano Beltrame

Ini Dia Sosok yang Menginspirasi Fabiano Beltrame

Liputan6.com, Jakarta- Kemampuan salah satu bek Persib Fabiano Beltrame di dunia sepakbola Indonesia sudah tidak perlu diragukan lagi. Sudah lebih dari 15 tahun ia berkecimpung di kompetisi Indonesia. 

Pemain naturalisasi Brasil itu sangat konsisten dalam permainannya di setiap laga. Pria berusia 38 tahun itu pun diyakini menjadi salah satu pemain terbaik. 

Sebelum berkiprah di Persib Bandung, Fabiano sudah membela beberapa tim terbaik yang ada di Indonesia 

Pada tahun 2011-2014 Fabiano membela Persija Jakarta. Setelah itu pada tahun 2014-2016 Fabiano memperkuat Arema Cronus. Selama dua tahun Fabiano Beltrame bermain di Madura United FC dan pada 2019 kemarin sampai akhir berlabuh di Persib Bandung.

Sudah belasan tahun di sepakbola Indonesia, tentu nama Fabiano Beltrame sudah biasa terdegar di telinga pencinta sepakbola Indonesia. Sebagai pesepakbola, Fabiano pun memiliki seorang idola. 

Dilansir dari laman resmi Persib, Fabiano mengaku mengidolakan sosok bintang dari Brasil yaitu Ricardo Izecson dos Santos Leite atau Ricardo Kaka, yang  menjadi inspirasi seorang Fabiano. 

"Kalau untuk pemain idola saya suka dengan Kaka. Dia seorang yang hebat baik di dalam dan luar lapangan," ungkap Fabiano. 

Fabiano juga mempunyai alasan mengapa ia sangat mengidolakan Kaka dan sangat membuat dirinya terinspirasi dengan eks bintang AC Milan tersebut. 

"Kaka orang baik. Dia selalu aktif dalam kegiatan sosial, sering bantu anak-anak untuk sekolah dan semua hal di Brasil. Dia orang yang sangat peduli," ujar pemain bernomor punggung 15 itu. 

2 dari 2 halaman

Persiapan Persib

Menjelang Liga 1 yang akan terlaksanakan satu bulan lagi Persib terus meningkatkan porsi latihannya dengan berorientasi pada pertandingan. 

Sang pangeran biru lebih mengutamakan permainan dengan menggunakan bola. 

Pelatih Robert Alberts memberikan menu yang berbeda pada latihan kali. Robert Alberts memberikan latihan small side game dengan membagi pemain dalam empat kelompok untuk saling bertanding. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pengusaan bola serta strategi yang lebih kompleks dan dapat diterapkan pada pertandingan nanti. 

Penulis : Ray Kevin Agape