Liputan6.com, London - Arsenal harus mengakui ketangguhan Liverpool dalam lanjutan Liga Inggris, Selasa (29/9/2020) dini hari WIB. The Gunners takluk 1-3 dalam duel di Anfield.
Bernd Leno harus memungut bola sebanyak tiga kali dari gawangnya yang berasal dari sepakan Sadio Mane, Andrew Robertson, dan Diogo Jota. Sedangkan, Arsenal hanya bisa membalas satu gol melalui Alexander Lacazette.
Baca Juga
Hasil tersebut membuat legenda Arsenal Tony Adams bicara. Dia menilai Leno tidak cukup apik untuk menjaga mistar gawang The Gunners musim ini. Ia menilai Leno tidak memiliki mental juara dan membuat Arsenal sulit bersaing di liga.
Advertisement
“Saya tidak percaya dengan kemampuannya saat ini. Leno tidak memiliki kualitas empat besar,” ujarnya seperti dilansir Metro.
Apabila disuruh memilih, sosok yang menghabiskan seluruh kariernya bersama The Gunners itu lebih memilih Emiliano Martinez sebagai penjaga gawang Arsenal. Menurutnya, Martinez lebih baik dibandingkan Leno.
Simak Video Arsenal Berikut Ini
Tampil Luar Biasa
Pemain yang kini berusia 53 tahun itu memiliki alasan tersendiri mengapa Martinez lebih baik dibanding Leno. Ia menilai Martinez memiliki mental juara dan selalu tampil luar biasa saat diberikan kesempatan.
“Pada ajang Piala FA musim kemarin, Martinez tampil luar biasa saat menggantikan Leno. Ia berhasil memaikan peran penting dan mengembalikan Arsenal ke jalur kesuksesan,” paparnya.
Adams memberi apresiasi besar terhadap penampilan Martinez musim lalu. Tidak ada pemain seperti Martinez yang sanggup menunggu waktu 10 tahun dan tetap memberikan yang terbaik kepada klub nya.
“Bagi saya, Martinez nomor satu,” ucapnya singkat.
Advertisement
Mempertanyakan Keputusan Arteta
Adams pun menyayangkan kepergian Martinez ke Aston Villa musim ini. Ia merasa kub melakukan kesalahan dengan melepaskan kiper hebat itu.
Ia juga mengkritik keputusan Manajer Arsenal, Mikel Arteta, terkait hal ini. Adams masih tidak percaya kenapa Arteta lebih memilih Leno dibandingkan Martinez.
Namun, Adams juga sadar tidak bisa melakukan intervensi terlalu banyak terhadap mantan klub nya. Ia menyadari semua keputusan berada di tangan Arteta dan mendukung hal itu.
Penulis
Dzaky Nurcahyo
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)