Sukses

Proliga 2021 Kemungkinan Diundur

Kompetisi Proliga 2021 yang direncanakan digelar akhir Januari hingga Februari kemungkinan diundur karena masih tingginya kasus corona Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Kompetisi Proliga 2021 kemungkinan akan diundur. Hal ini disebabkan tingginya angka kasus corona Covid-19 di Indonesia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Proliga 2021 bakal digelar di Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, Jawa Barat. Kompetisi bola voli kasta tertinggi di Indonesia tersebut bakal berlangsung dari 31 Januari hingga 28 Februari.

"Belum final," jawab Direktur Proliga Hanny S. Surkatty kepada Liputan6.com ketika ditanya tentang kabar Proliga 2021 bakal diundur lewat sambungan telepon, Selasa (29/9/2020).

Saat ditanyakan kembali jadi ada kemungkinan Proliga 2021 diundur, Hanny mengatakan: "Di dunia semuanya tidak ada yang pasti."

 

Saksikan Video Proliga di Bawah Ini

2 dari 4 halaman

Covid-19

Hanny mengakui faktor utama bakal diundurnya Proliga 2021 adalah Covid-19. " Faktor Covid-19. Bukan menurun malah tambah banyak, kemungkinan ke depan bisa macam-macam," ucapnya.

"Kalau memang Covid-19 tidak melandai, karena kita kumpul di satu tempat, orangnya banyak, nanti izin tidak bisa, kalau ada yang kena, bubar itu semua."

"Resikonya gawat itu, gawat," ujar Hanny menambahkan.

"Ini bukan soal teknis, tetapi nonteknis. Keselamatan dan kesehatan yang utama. Kalau kondisi begini, siapa yang berani. Itu yang utama bagi saya."

3 dari 4 halaman

Melihat Situasi

Hanny mengatakan pihaknya masih melihat situasi lebih dulu untuk menentukan kapan Proliga 2021 tetap digelar jika menang diundur. "Kemungkinan sebelum Lebaran atau sesudah Lebaran," ucapnya. "Yang pasti kita lihat vaksin Desember dulu."

"Kemungkinan-kemungkinan itu sudah dikomunikasikan kepada klub-klub, tetapi belum final. Akhir Oktober keputusan finalnya," kata Hanny.

 

4 dari 4 halaman

Protokol Kesehatan

Proliga 2021 bakal digelar dengan mematuhi protokol kesehatan. Setidaknya bakal dilakukan tes Covid-19 selama kompetisi berlangsung.

"Paling tidak tiga kali tes Covid-19. Sebelum putaran pertama, sebelum putaran kedua, dan sebelum final," jelas Hanny.

Tes Covid-19 tidak hanya dilakukan pada pemain dan staf pelatih, tapi juga yang terlibat pada Proliga 2021. Mulai dari panitia penyelenggara, wasit, dan lainnya yang berjumlah sekitar 200 orang di luar pemain.

Untuk tes Covid-19, PBVSI akan bekerja sama dengan rumah sakit. "Jika sekali tes memakan biaya Rp 1,5 juta, kali 200 orang berarti Rp 300 juta. Tiga kali tes, dibutuhkan Rp 900 juta," papar Hanny.