Liputan6.com, Jakarta Nama Ole Gunnar Solskjaer mulai dipertanyakan terkait dengan kemampuan pekerjaannya sebagai manajer Manchester United (MU) setelah timnya dipermalukan Tottenham Hotspur 6-1, Minggu 4 Oktober 2020 lalu.
Padahal, hanya 71 hari setelah adegan gembira di pinggir lapangan di Stadion King Power, saat MU mengamankan posisi ketiga di Liga Inggris musim 2019/20. Dan, Solskjaer pun menjadi manajer favorit di kompetisi musim 2020/21.
Baca Juga
Apalagi di paruh kedua musim lalu, MU mencatat rekor tak terkalahkan dari 14 pertandingan Liga Inggris dan membantu MUnited mengakhiri musim dengan manis.
Advertisement
Tapi awal yang buruk terjadi musim ini. Usai mencatat kemenangan di Brighton, MU menelan kekalahan dari Crystal Palace dan Tottenham.
Penutupan jendela transfer dan "penghinaan" dari Tottenham yang kini diasuh Jose Mourinho adalah dampak pada kegagalan MU dalam soal rekrutmen. Solskjaer pun sudah mengangkat tangannya sendiri dan dia tahu bahwa tekanan akan meningkat padanya setelah kegagalan ini.
Simak Video Manchester United Berikut Ini
Memalukan
Solskjaer mengaku kekalahan memalukan itu merupakan hari terburuk dalam hidupnya sebagai manajer. "Ini adalah bahasa kedua saya, jadi sangat sulit untuk mengatakannya," katanya kepada BBC Radio 5 Live.
"Ini adalah perasaan yang mengerikan, hari terburuk yang saya alami sebagai manajer dan pemain Manchester United."
Advertisement
Calon Pengganti
MU tampil buruk dalam ketiga pertandingan Liga Inggris sejauh ini, dan kebobolan 11 gol dan itu bisa lebih jika Brighton lebih akurat dalam permainan di mana mereka banyak membentur tiang gawang lima kali.
Seperti dilansir Manchesterevening, masalah bagi Solskjaer adalah ada pengganti yang sudah siap menunggu. Sementara masa depannya sendiri dengan cepat menjadi sumber perdebatan, dan rumor soal Mauricio Pochettino sendiri tidak bergerak sama sekali.
Pekerjaan Baru
Meski begitu pelatih asal Argentina itu tetap tersedia dan dia akan menjadi janji yang mudah bagi MU jika mereka memutuskan untuk mengakhiri masa tinggal Solskjaer. Itu belum akan terjadi, tapi momok Pochettino akan membayangi pelatih Norwegia itu sampai waktunya di klub berakhir.
Solskjaer mungkin berharap Pochettino akan memiliki pekerjaan baru sekarang, tetapi 11 bulan setelah dipecat Tottenham, dia tetap tidak bekerja dan karena itu merupakan penunjukan yang mudah.
Advertisement
Hubungan Baik
Namun, keyakinan MU pada Solskjaer belum akan berakhir, karena mereka telah menginvestasikan terlalu banyak untuk menekan tombol panik terlalu dini.
Solskjaer memang seorang pelatih dengan pengalaman hanya dari Molde dan Cardiff, jadi satu-satunya kualifikasi yang membuatnya cocok untuk peran itu di tempat pertama adalah hubungannya dengan klub.