Sukses

Jejak Militer di Tampuk Kepemimpinan PBSI, Bakal Berlanjut?

Perkembangan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) tak lepas dari peran militer dalam perjalanannya.

Liputan6.com, Jakarta - Induk olahraga bulu tangkis Indonesia PB PBSI akan menggelar Musyawarah Anggota (Munas) pada 5-6 November 2020. Salah satu agendanya, mencari pengganti ketua umum yang habis masa jabatannya. 

Jabatan ketua umum PB PBSI saat ini masih dipegang oleh Wiranto. Mantan Menkopolhukam tersebut terpilih lewat Munas yang berlangsung 2016 lalu dan menjabat selama 4 tahun hingga tahun 2020.  

PB PBSI telah berdiri sejak 5 Mei 1951. Ketua umum pertama dipegang oleh Rochdi Partaatmadja yang menjabat hingga 1952. Mantan pemain bulu tangkis Sudirman, melanjutkannya di periode 1952 hingga 1963. Tampuk pimpinan PBSI sempat dipegang Sukamto Sayidiman (1963-1965) dan Padmo Siamsto (1965-1967) sebelum akhirnya kembali lagi ke tangan Sudirman pada tahun 1967 dan berakhir 1981.

Mantan pemain bulutangkis, Ferry Sonneville, menerima tongkat estafet dari tangan Sudirman. Mantan ketua umum KONI pada tahun 1970 itu menjalankan masa kepengurusan hingga tahun 1985. 

Sejak kepengurusan Sonneville berakhir, tampuk pimpinan PB PBSI kemudian dipegang Try Sutrisno juga saat itu masih menduduki posisi sebagai panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Wakil Presiden Indonesia ke-6 itu menjabat hingga 1993 dan menghadirkan prestasi lewat bulu tangkis. 

Mulai dari juara All England, Piala Sudirman, hingga merebut medali emas Olimpiade 1992 di Barcelona.

Selain itu, Try Sutrisno juga berjasa membangun fasilitas latihan di Cipayung, Jakarta Timur, yang saat ini masih digunakan sebagai Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas).

 

Simak Video Menarik Berikut Ini

2 dari 5 halaman

Tradisi Berlanjut

Tradisi militer di tampuk pimpinan PB PBSI kembali berlanjut setelah Try Sutrisno lengser. Tongkat estafet digantikan oleh Soerjadi yang merupakan mantan perwira tinggi TNI Angkatan Darat pada waktu itu.

Ia menjabat selama satu periode sejak 1993 hingga 1997. Selama menjabat, ia berhasil melanjutkan prestasi bulu tangkis Indonesia dengan meraih prestasi di berbagai ajang bergengsi.

Salah satunya, mengawinkan gelar juara Piala Thomas dan Piala Uber untuk pertama kalinya di Jakarta pada tahun 1994. Bahkan, di era Soerjadi hal yang sama kembali berulang di Hong Kong pada tahun 1996.

 

3 dari 5 halaman

Didominasi Petinggi Militer

Masih ada beberapa perwira tinggi militer lain menjabat sebagai ketum PBSI, seperti Subagyo Hadi Siswoyo (1997-2001), Sutiyoso (2004-2008), Djoko Santoso (2008-2012) dan Wiranto (2016-2020). Satu nama yang sempat menghentikan tradisi ini adalah pengusaha Gita Wirjawan yang memimpin 2012-2016. 

Selama 69 tahun berdiri, tercatat sudah ada tujuh perwira tinggi militer yang menjabat sebagai ketua umum PBSI. Sementara, sipil ataupun legenda bulu tangkis tercatat hanya enam kali menduduki posisi ini.

4 dari 5 halaman

Bursa Pemilihan

Dalam waktu dekat, PBSI akan memiliki ketua umum baru menggantikan Wiranto yang segera habis masa baktinya. Beberapa nama digadang-gadang akan mengikuti bursa pemilihan ketua umum ini.

Termasuk dari kalangan militer, purnawirawan Jenderal TNI Moeldoko juga digadang-gadang bakal ikut bersaing. Moeldoko kabarnya sudah mendapat dukungan dari beberapa pengurus provinsi (Pengprov). Bulan lalu, sejumlah legenda bulutangkis Tanah Air juga menyatakan dukungannya terhadap Moeldoko.  

5 dari 5 halaman

Tahapan Proses Seleksi Bakal Calon Ketua PBSI

1 Oktober – 16 Oktober 2020

Sosialisasi kepada pengprov dan masyarakat mengenai Munas

17 Oktober – 21 Oktober 2020

Pengambilan formulir pendaftaran bakal calon ketua

22 Oktober – 26 Oktober 2020

Pengumpulan kembali formulir yang telah diambil bakal calon ketua

31 Oktober – 4 November 2020

Seleksi oleh tim penjaringan. Bakal calon yang lolos seleksi akan diundang ke Munas PBSI 2020

 

Penulis

Dzaky Nurcahyo

Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

 

Â