Sukses

Bek Borneo FC Berharap Kepolisian Buka Pintu Hati Izinkan Shopee Liga 1 Dilanjutkan

Bek Borneo FC, Wildansyah, mengaku kecewa kepada Polri akibat tidak mengeluarkan izin keramaian untuk kelanjutan kompetisi

Liputan6.com, Samarinda - Bek Borneo FC, Wildansyah, berharap-harap cemas terhadap kelanjutan Shopee Liga 1 2020. Ia mengaku kecewa terhadap keputusan Polisi Republik Indonesia (Polri) yang tidak memberikan izin keramaian.

“Sebenarnya saya sangat senang ketika PT LIB menyetujui untuk melanjutkan kompetisi. Tapi, tak berselang lama, ada kabar bahwa Porli tidak mengeluarkan izin keramaian. Disitu saya sedikit kecewa,” ujarnya seperti dilansir dari situs resmi Borneo FC, Minggu (18/8/2020).

“Namun, kita sebagai pemain hanya bisa pasrah dan menunggu keputusan berikutnya. Semoga mereka dibukakan pintu hatinya agar memperbolehkan kompetisi berlanjut,” tambahnya.

Lebih lanjut, pemain berusia 33 tahun itu mengaku selalu berdoa dan berikhtiar kepada Yang Maha Kuasa agar diberikan kemudahan. Ia tidak ingin Liga 1 berhenti begitu saja di tengah jalan.

Pasalnya, baik pemain, tim pelatih ataupun manajemen Borneo FC sudah menggelontorkan banyak biaya dan waktu untuk mempersiapkan diri melanjutkan kompetisi.

Simak Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Protokol Kesehatan Ketat

Wildansyah mengaku tidak habis pikir kenapa Polri tidak mengeluarkan izin keramaian. Padahal, dalam regulasi sudah jelas tidak diperbolehkan ada penonton dan diwajibkan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.

Bahkan, ia bercerita seluruh penggawa Borneo FC sangat disiplin terhadap protokol kesehatan. Mereka semua patuh akan hal itu demi kompetisi bisa berlanjut lagi.

“Kalau udah di mess, para pemain tidak akan keluar kalau bukan urusan penting. Kita semua sangat disiplin menerapkan protokol kesehatan,” tuturnya.

3 dari 3 halaman

Hanya Menunggu

Di tengah situasi yang tidak menentu, Wildansyah mengungkap hanya bisa mengikuti instruksi yang ada sembari berlatih dan menjaga kondisi fisik tubuh. Sekali lagi ia berharap kompetisi bisa dilanjutkan dalam waktu dekat.

“Kita sebagai pemain hanya bisa menjalankan kewajiban yang ada. Saya berharap bapak-bapak yang terhormat masih mempunyai hati terhadap kami, para pelaku sepak bola,” pungkasnya.

 

Penulis

Dzaky Nurcahyo

Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)