Sukses

Kapten Persib Punya Cara Usir Rasa Bosan saat Latihan Tanpa Kompetisi

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi untuk menghilangkan rasa jenuh dan kegiatan itu juga dilakukan kapten Persib, Supardi Nasir Bujang.

Liputan6.com, Jakarta Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi untuk menghilangkan rasa jenuh. Kegiatan itu itu juga dipraktekan kapten Persib, Supardi Nasir Bujang untuk mengusir rasa jenuh latihan. 

Rasa bosan memang menghantui para pemain Persib yang tetap menjalani latihan meski Liga 1 2019 batal dilanjutkan. Guna menghindarinya, Supardi mengaku punya cara tersendiri untuk mengatasinya.

Seperti dilansir dari situs Persib, Supradi mengaku kerap menghubungi keluarganya untuk mengusir rasa bosan serta meningkatkan motivasi dirinya. 

Bagi Supardi menghubungi keluarganya yang sekarang berada di Pekanbaru adalah sesuatu sebahagiaan dan menjadi salah satu alternatif untuk merelaksasikan rasa lelah saat latihan. 

"Sudah pasti, saya selalu menghubungi anak dan istri di Pekanbaru setiap hari. Tentu itu bisa menjadi satu kebahagiaan dan relaksasi tersendiri bagi saya," ungkap Supardi di laman resmi Persib. 

Selain itu, Supardi juga menjadikan keluarganya menjadi penyemangat dalam melakukan segala aktivitas sebagai pemain di Pangeran Biru. 

"(Menghubungi keluarga) itu menjadi satu kewajiban bagi saya. Dan itu akan saya lakukan terus menerus dalam situasi apapun," katanya. 

2 dari 2 halaman

Persiapan Persib

Disamping itu, Persib tetap melaksanakan latihan untuk mempersiapkan lajutan Shopee Liga 1. Namun, intensitas latihan sedikit dikurangi menjadi tiga kali seminggu.  

Pelatih Persib, Robert Albert mengatakan alasannya menjadikan latihan menjadi tiga kali seminggu karena pemain cukup lelah terutama soal mental karena memikirkan kelanjutan Liga 1. 

“Pemain terlihat cukup lelah terutama soal mentalitas memikirkan kapan sebenarnya liga akan berlanjut lagi, ucap Robert. 

Hal itu dilakukan Robert Albert juga untuk menjaga mood serta stamina skuat Pangeran Biru serta staff dan ofisial tim. 

“Tidak hanya pemain, tetapi juga orang-orang yang bekerja di lingkungan sepakbola, staf ofisial dan media. Jadi kami memilih untuk berlatih selama tiga hari kemudian menikmati waktu bersama keluarga. Jadi ketika mereka kembali ke lapangan, semuanya lebih termotivasi,” sambungnya.

 

Penulis : Ray Kevin Agape