Sukses

6 Data dan Fakta Proses Rivan Nurmulki Main di Liga Voli Jepang

Rivan Nurmulki sudah menjalani debutnya bersama Nagano Tridents V.League Division 1 Jepang. Dia menjadi pemain Indonesia pertama yang bermain di liga voli Jepang.

Liputan6.com, Jakarta - Rivan Nurmulki akhirnya mewujudkan mimpinya bermain di liga bola voli Jepang. Tahun ini, pemain kelahiran Bangko, Jambi, tersebut dikontrak klub Jepang, Nagano Tridents.

Rivan Nurmulki dikontrak semusim kompetisi dengan opsi perpanjangan untuk musim berikutnya. Dengan begitu, dia menjadi pemain Indonesia pertama yang bermain di liga voli V.League Division 1 Jepang.

Sebenarnya, Rivan juga pernah mendapat tawaran dari klub Jepang sebelum SEA Games 2019 Manila. Namun, pemain yang pernah bermain untuk klub Thailand, Nakhon Ratchasima, ini urung berangkat karena masalah izin.

Setelah membawa timnas Indonesia merebut medali emas SEA Games 2019, Rivan Nurmulki kembali mendapat tawaran dari klub Jepang. Kali ini, tawaran yang datang dari klub berbeda.

Setelah melewati berbagai proses yang tidak mudah, Rivan Nurmulki akhirnya mencapai kesepakatan dengan Nagano Tridents. Dua kali peraih MVP Proliga ini sudah menjalani debutnya akhir pekan lalu.

Berikut 5 data dan fakta Rivan Nurmulki hingga bisa bermain di V.League Division 1 Jepang.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 7 halaman

1. Email Pelatih Nagano

Proses Rivan Nurmulki bisa bermain di V.League Division 1 Jepang bermula dari email pelatih Nagano Tridents Ahmad Masajedi. Email itu dikirimkan kepada personal manajer Rivan, Wibi Anhari, pada 21 Desember 2019.

Dari email tersebut, pembicaraan kemudian dilanjutan via WhatsApp. "Pada dasarnya pelatih Nagano mengungkapkan ketertarikan untuk meminang Rivan," kata Wibi.

"Dia (pelatih Ahmad) tentunya sudah menganalisa dan mempelajari permainan Rivan. Karenanya, dia memilih Rivan," imbuh Wibi.

 

 

3 dari 7 halaman

2. Izin Lainnya dan Kontrak

Setelah pembicaraan hampir lima bulan, Rivan dan Nagano akhirnya mencapai kesepakatan soal gaji. "Bulan Mei deal untuk masalah gaji," ucap Wibi.

Begitu mencapai kesepakatan, Wibi meminta Rivan untuk mengajukan izin kepada komandannya di kepolisian. Selain atlet, pemain timnas Indonesia ini juga berprofesi sebagai polisi berpangkat Brigadir Polisi Satu dan berdinas di Polda Jatim.

"Sudah deal, kita selesaikan semua perizinan yang ada di Indonesia. Mulai ke komandan Rivan, PBVSI selaku federasi, dan klubnya, Samator," papar Wibi. "Semuanya oke, maka muncul ITC (International Transfer Certificate).

ITC yang membuat Rivan disebut pasti berangkat ke Jepang. Setelah itu, Rivan menandatangani kontrak dengan Nagano begitu semua izin mendapat persetujuan.

"Kontrak semusim dengan opsi perpanjangan untuk musim berikutnya," ungkap Wibi.

 

 

4 dari 7 halaman

3. Masalah Visa

Meski ITC sudah keluar, ternyata masih ada kendala yang harus dihadapi oleh Rivan. "Masih ada satu masalah. Visa Rivan belum keluar," ucap Wibi melanjutkan.

Sekadar informasi, Rivan sudah mengajukan visa sejak 3 Agustus 2020. Setelah menunggu hampir dua bulan, visa peraih dua kali MVP Proliga ini akhirnya keluar pada akhir September.

"Visa terkendala karena masalah pandemi Covid-19," kata Wibi.

 

 

5 dari 7 halaman

4. Hambatan di Bandara

Setelah kesepakatan tercapai dan ITC serta visa sudah di tangan, Rivan akhirnya akan berangkat ke Jepang pada 3 Oktober 2020 pukul 22.00 WIB. Tetapi, Rivan kembali harus menghadapi masalah di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

"Di bandara ada hambatan, dokumennya diperiksa sekitar 15 sampai 20 menit. Masalahnya adalah Rivan menggunakan visa entertainer," papar Wibi.

"Memang sejak pandemi Covid-19, Jepang tak mengeluarkan visa entertainer. Sementara kalau visa turis, ditolak. Tapi setelah dilihat datanya, data Rivan sudah masuk."

"Tercapailah bermain di liva terbaik Asia," ucap Wibi melanjutkan.

 

 

6 dari 7 halaman

5. Karantina

Begitu tiba di Jepang pada 4 Oktober, Rivan dijemput pihak Nagano. Dia ditempatkan di sebuah rumah di daerah Nagano untuk selanjutnya menjalani karantina selama dua pekan.

Karantina tidak hanya dijalani Rivan, tapi juga para pemain asing lainnya. "Ya, yang jelas pas karantina membosankan," kata Rivan.

"Nggak bisa kemana-mana, dan peraturan di sini ketat. Karantina nggak bisa keluar sama sekali selama 14 hari."

 

 

7 dari 7 halaman

6. Debut

Selesai karantina, Rivan akhirnya bisa berlatih sama rekan-rekan setimnya di Nagano pada 20 Oktober. Baru tiga kali latihan bersama, pemain kelahiran Bangko, Jambi, 25 tahun itu silam itu menjalani debut di V.League Division 1 Jepang.

Rivan tampil penuh dalam dua laga Nagano menghadapi JTEKT Stings pada 23 dan 24 Oktober. Meski Nagano kalah, penampilan Rivan menuai pujian.

"Permainan yang sangat bagus untuk Rivan," kata pelatih Nagano Ahmad Masajedi."