Liputan6.com, Jakarta - Kalender menunjukkan 12 Oktober 1996. Striker muda milik Barcelona Ronaldo Luis Nazario de Lima menguasai bola di tengah lapangan Estadio Multiusos de San Lazaro, Santiago de Compostela.
Apa yang dia lanjutkan selanjutnya menarik perhatian dunia. Ronaldo melewati setengah lusin pemain lawan sebelum mencetak salah satu gol terbaik sepanjang sejarah Liga Spanyol.
Baca Juga
Mata dunia terbuka akan kecepatan dan teknik megabintang baru di sepak bola. Namun, tidak sampai tiga pekan kemudian, Ronaldo sama sekali tidak terlihat saat Barcelona menghadapi Red Star Belgrade pada leg kedua babak 16 besar Piala Winners.
Advertisement
Performa itu tidak sesuai ekspektasi. Ronaldo absen pada leg pertama karena membela Brasil pada laga persahabatan melawan Lithuania.
Banyak yang yakin dia bakal membayar di pertandingan kedua. Apalagi Ronaldo juga didukung pemain-pemain kelas dunia yang dimiliki Barcelona, di antaranya Luis Figo, Hristo Stoichkov, Robert Prosinecki, dan Pep Guardiola.
Barangkali hanya satu orang yang tidak terlalu peduli akan kehadiran Ronaldo, yakni bek Red Star Predrag Stankovic.
Saksikan Video Ronaldo Berikut Ini
Pembuktian Stankovic
Tidak banyak yang mengenal Stankovic. Tiba di Red Star dua tahun sebelumnya, dia didatangkan dari klub lokal FK Zemun sebagai proses regenerasi tim. Ketika itu Red Star menjual seluruh pemain andalan usai jadi juara Piala Champions 1991.
Stankovic dan pemain keturunan Serbia lainnya dilarang tampil di pentas internasional karena sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Alhasil, potensi mereka tidak banyak diketahui.
Maka wajar jika kemudian dia memiliki motivasi tinggi untuk membuktikan diri melawan tim sebesar Barcelona serta pemain sekelas Ronaldo.
Semangat tersebut berbuah pertunjukan top dari seni bertahan. Alih-alih permainan magis Ronaldo, penonton di Rajko Mitic Stadium menyaksikan kepiawaian Stankovic dalam menetralisir lawan.
Stankovic terus membuntuti Ronaldo dan tidak membiarkannya mendekati gawang. Tercatat Ronaldo hanya sekali mengancam melalui sundulan jelang akhir pertandingan.
Tidak hanya meredam Ronaldo, Stankovic bahkan sekali menguji kiper Barcelona Vitor Baia melalui tendangan bebas. Sayang eksekusinya sedikit melenceng.
Advertisement
Nasib Selanjutnya
Usai pertandingan, Barcelona merayakan kemenangan agregat 4-2. Mereka kemudian menjadi juara usai menaklukkan Paris Saint-Germain di final. Ronaldo mengakhiri kampanye dengan koleksi gol 47 di seluruh kompetisi.
Bagaimana dengan Stankovic? Kariernya sedikit membaik. Klub Liga Spanyol Hercules memberinya kontrak. Dia bermain di sana selama tiga musim sebelum pensiun pada 2000 di usia 32 tahun. Pada titik inilah kisah hidupnya berbelok 180 derajat.
Stankovic mulai bekerja sebagai agen pemain. Dia juga terlibat berbagai bisnis bersama eks pesepak bola asal Spanyol.
Bisnis Gelap
Semua seakan berjalan baik, sampai kabar mengejutkan datang bak petir siang bolong. Stankovic ditahan di Madrid karena dituduh menyelundupkan 950 kg kokain dari Argentina pada 2010.
Melalui proses persidangan panjang, dia divonis penjara selama sembilan tahun pada 2014.
Stankovic dikenal sebagai pemain disiplin dan profesional pekerja keras yang selalu mengerahkan kemampuan terbaik. Dengan kualitas tersebut, dia mampu membungkam penyerang terbaik dunia dalam satu kesempatan. Sayang warisan tersebut ternoda selamanya karena aktivitasnya selepas sepak bola.
Advertisement