Sukses

Performa Mario Suryo Aji Meningkat di FIM CEV Moto3 2020 dan Dinilai Mirip Marc Marquez

Mario Suryo Aji mengakhiri FIM CEV Moto3 2020 di posisi 16 klasemen dengan 23 poin. Hasil ini dianggap positik karena pembalap Astra Honda Racing Team sempat cedera.

Liputan6.com, Jakarta - Mario Suryo Aji telah menyelesaikan seri balapan FIM CEV Moto3 Junior World Championship 2020. Pada balapan terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, akhir pekan lalu, pembalap Astra Honda Racing Team ini masuk 10 besar.

Pada balapan Sabtu (31/10/2020), Mario Suryo Aji finis di posisi keenam. Sehari kemudian, dia finis ketujuh pada race satu.

Pembalap berusia 16 tahun tersebut berpeluang naik podium di race kedua. Sayang, Mario Suryo Aji justru terjatuh. Dia mengakhiri CEV Moto3 2020 di posisi 16 klasemen dengan 23 poin.

Hasil ini dianggap positif karena Mario Suryo Aji sempat absen balapan akibat cedera. Diego Lozano selaku Junior Talent Team Riders Coach menilai performa Mario Suryo Aji meningkat dibandingkan tahun lalu.

 

 

Saksikan Video Mario Suryo Aji di Bawah Ini

2 dari 4 halaman

Seperti Marc Marquez

Diego Lazano menyebut Mario Suryo Aji punya gaya balap khusus dan ketika mengerem. Gaya balap rider kelahiran Magetan, Jawa Timur, itu mirip dengan juara dunia MotoGP enam kali, Marc Marquez.

"Performa Mario Suryo Aji meningkat sangat banyak dari tahun 2020 ke 2021. Senang bisa bekerja sama dengannya," kata Diego via perbincangan virtual yang digagas PT Astra Honda Motor (AHM), Selasa (03/11/2020).

"Dia tipe pembalap yang tidak pernah menyerah. Hal terbaik darinya braking point."

"Dia sangat cepat dan punya pengereman luar biasa. Sangat terlambat (late braking) dibandingkan rival. Hanya saja musim ini, ia bermasalah cedera, jika tidak, pasti bisa podium atau menang balapan," papar Diego menambahkan.

"Performanya saat mengerem mirip seperti Marc Marquez. Dia (Mario Suryo Aji) juga pembalap yang agresif."

 

 

3 dari 4 halaman

Pembalap Cepat

Diego juga menilai Mario Suryo Aji sebagai pembalap dengan insting kuat. Ini yang membuatnya tak segan menyebut anak asuhnya itu sebagai pembalap cepat.

"Dia sudah punya insting. Jika sudah melihat pembalap di depan, di dalam pikirannya untuk menyalip. Ini merupakan natural insting, sebuah perbedaan antara pembalap normal dan pembalap cepat," ujarnya.

 

 

4 dari 4 halaman

Merendah

Mario Suryo Aji memili merendah saat disanjung pelatihnya itu. Menurutnya, masih terlalu jauh jika gaya balapnya disamakan dengan Marc Marquez.

"Masih jauh (disamakan) dengan Marc Marquez. Mudah-mudahan jika terus tunjukkan progres, bisa sama seperti Marc Marquez," ucapnya.

Selain Diego, Manager Motorsport Dept. PT Astra Honda Motor Rizky Christianto juga menyambut positif keberhasilan Mario Suryo Aji.

"Kita berharap ke depannya, Mario Suryo Aji bisa terus membanggakan Indonesia. Usianya masih panjang. Yang terbaik untuk Mario ke depannya," kata Rizky.

Â