Liputan6.com, Jakarta Nyanyian "You'll Never Walk Alone" atau YNWA terdengar lebih nyaring saat kembali berkumandang di Anfield, pada lanjutan Liga Inggris 2020/21 Minggu (6/12/2020). Tuan rumah, Liverpool melengkapi momen spesial itu lewat persembahan pesta gol ke gawang tim tamu, Wolverhampton Wanderers.
Sudah cukup lama Liverpool tidak didampingi suporter setianya. Sejak kompetisi bergulir lagi pada Maret lalu, tidak satupun pertandingan di Inggris yang dihadari penonton akibat pandemi COVID-19.
Seperti dilansir dari BBC, lagu You'll Never Walk Alone terakhir kali terdengar di Anfield adalah saat Liverpool menjamu Atletico Madrid di ajang Liga Champions musim lalu. Selama 217 hari kemudian, stadion legendaris itu terasa sepi menyusul larangan terhadap suporter untuk menghadiri stadion.
Advertisement
Pandemi virus Corona COVID-19 sebenarnya belum benar-benar berakhir. Namun Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) sudah membuka keran bagi fans dalam jumlah terbatas untuk kembali ke stadion. Anfield jadi stadion ke-27 yang mendapat kesempatan ini setelah dimulai dari Carlisle United, Rabu lalu.
Tidak banyak. Seperti laga-laga lainnya, hanya 2000 suporter yang diizinkan menyaksikan langsung duel Liverpool melawan Wolves. "Saya merinding," kata Pelatih Liverpool Jurgen Klopp menanggapi kehadiran suporter di Anfield usai meraih kemenangan 4-0 dari Wolverhampton, Minggu malam.
"Saya tidak tahu apa yang diharapkan dari pemanasan atau ketika mereka memulai bernyanyi "You'll Never Walk Alone". Memiliki itu tanpa pertandingan sepak bola bakal luar biasa. Setelah 10 bulan itu sangat emosional," ujar mantan pelatih Borussia Dortmund tersebut menambahkan.
Saksikan juga video menarik di bawah ini
Suasana Haru
Pada 11 Maret lalu, ada sekitar 50 ribu penonton yang memadati Anfield ketika Livepool menjamu Atletico Madrid. Meski angka ini jauh merosot pada Minggu malam kemarin, magis magis nyanyian "You'll Never Walk Alone" yang hanya keluar dari mulut 2000 penonton tidak berkurang. Susana emosional pun sangat dirasakan oleh para fans Liverpool yang beruntung mendapatkan tiket.
"Saya ingin menangis karena gembira ketika tahu saya sukses dapat tiket," ujar Amanda, salah tukang kunci dari Liverpool yang telah datang sejak pagi dan dengan sambar menunggu gilirannya masuk.
"Rasanya seperti pertama kali saya menyaksikan pertandingan di stadion," bebernya.
Amanda tidak sendiri. Ada sejumlah fans lain yang juga merasakan hal yang sama.
Advertisement
Perasaan Campur Aduk
Sebelumnya, emosi para suporter Liverpool sempat diaduk-aduk manakala pandemi COVID-19 menghantam dunia dan Inggris, tahun lalu. Mereka sempat ragu bila kesempatan mengakhiri penantian 30 tahun untuk menjadi juara Liga Inggris batal akibat dihentikannya kompetisi.
Beruntung FA mendapat lampu hijau melanjutkan liga meski tanpa kehadiran penonton. Livepool pun akhirnya berhasil menuntaskan misi itu dan keluar sebagai juara Premier League 2019/2020.
Usai mengamankan gelar itu, Klopp sempat berjanji ingin merayakannya bersama fans. Namun sampai saat ini, hal itu belum bisa terwujud menyusul pandemi COVID-19 yang belum juga berakhir.
"Itu sangat sulit," kata Amanda.
"Saya berada di kursi baris kedua saat pertandingan terakhir Liverpool. Itu mengerikan, kami pikir musim akan dibatalkan jadi kami berusaha menerima itu tapi itu sangat sulit," katanya.
Menang 4-0
Liverpool sendiri tampil memukau saat menjamu Wolves. Pada menit ke-24, The Reds membuka keunggulannya lewat gol Mohamed Salah. Georginio Wijnaldum menggandakannya pada menit ke-58. Sementara dua gol lagi dicetak Joel Matip (67') dan bunuh diri Nelson Semedo menit 78.
Penyiar stadion Anfield, George Sephton sudah puluhan tahun mendengar gemuruh suporter The Reds. Namun menurutnya, dukungan dari 2000 penonton pada laga Minggu mala tetap menakjubkan.
"Saya belum pernah dengar keributan dari sebanyak 2000 orang dalam hidup saya, bagus sekali dan semoga Anda tetap aman hingga laga berakhir. Kami ingin melihat Anda segera kembali ke sini lagi," ujarnya melalui pengeras suara saat pertandingan memasuki jeda babak pertama.
Advertisement