Sukses

Reaksi Jorge Lorenzo usai Dituduh Terlibat Penggelapan Pajak dan Pencucian Uang

Juara dunia MotoGP tiga kali Jorge Lorenzo memberi klarifikasi atas tuduhan penggelapan pajak dan pencucian uang.

Liputan6.com, Barcelona - Jorge Lorenzo menepis kabar terlibat skandal penggelapan pajak dan pencucian uang. Sosok asal Spanyol itu pun siap menuntut pihak yang mencemarkan nama baiknya.

El Confidential menyeret Lorenzo dalam laporan investigasi Pengadilan Nasional Spanyol. Juara dunia MotoGP tiga kali itu dituduh mengalihkan asetnya ke luar negeri.

Lorenzo diduga memindahkan kekayaannya senilai 865.966 euro atau sekitar Rp 14,7 miliar ke tiga negara yakni Andorra, Monako, dan Swiss dalam skema yang menggunakan nama Charisma.

"Berdasar informasi yang dipublikasikan El Confidencial, yang kemudian dilansir banyak media lain, saya ingin tegaskan sikap," kata Lorenzo, dilansir Crash.

"Pertama, saya tidak mengenal atau tidak pernah menggunakan jasa Alejandro Perez Calzada, tertuduh yang bertanggung jawab atas Charisma."

"Dihubungkan dengan kasus penggelapan pajak dan aktivitas pencucian uang adalah informasi salah yang ditujukan untuk merusak reputasi saya," tegas Lorenzo.

Saksikan Video Jorge Lorenzo Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Siap Tempuh Jalur Hukum

Lorenzo menghargai kebijakan El Confidencial yang kemudian melakukan pembetulan. Namun, sosok berusia 33 tahun itu berjanji bakal menuntut media lain yang tetap menyeret namanya.

"Sejak 2013 saya tinggal dan membayar pajak di Swiss. Otoritas pajak di negara itu bisa membuktikan status saya sebagai orang taat pajak. Mereka juga mengetahui jumlah dan lokasi aset saya. Tidak ada yang ditutup-tutupi," ungkapnya.

3 dari 4 halaman

Bukan Kali Pertama

Bukan pertama kali Lorenzo dikaitkan dengan kasus penggelapan pajak. Sejak meninggalkan Spanyol dan tinggal di luar negeri, dia kerap dituduh menggelapkan kekayaannya.

X-Fuera bahkan sempat didatangi otoritas usai tampil di MotoGP Catalunya 2019.

4 dari 4 halaman

Pembalap Penguji

Lorenzo meninggalkan dunia MotoGP usai musim 2019. Dia lalu menjadi pembalap penguji Yamaha pada tahun ini, tim yang dibelanya periode 2008-2016.

Bersama-sama mereka memenangkan tiga titel juara dunia MotoGP pada 2010, 2012, dan 2015.