Liputan6.com, Jakarta - Marc Marquez optimistis menyambut musim baru MotoGP setelah menjalani operasi ketiga. Kondisinya semakin membaik dan diharapkan dapat kembali tampil maksimal.
Perkembangan tersebut disampaikan sang adik Alex pada sesi wawancara bersama Honda. Menurutnya, Marquez lebih percaya diri usai melewati prosedur medis awal bulan ini.
Baca Juga
"Marc baik-baik saja. Setiap hari semangatnya bertambah. Operasi berjalan panjang. Pada hari-hari awal dia mencoba memulihkan diri. Sekarang Marc sudah sehat," ungkap Alex, dilansir Motorsport.
Advertisement
"Dia merasakan sisi positif dari tindakan tersebut, sesuatu yang tidak dialaminya pada sesi sebelumnya," sambungnya.
Marquez naik meja bedah untuk kali ketiga awal bulan ini. Pada kesempatan dokter tidak hanya mengganti pelat tapi juga mencangkok tulang.
Meski operasi berjalan sukses, terjadi infeksi sehingga Marquez harus tinggal di rumah sakit setidaknya dua pekan.
Saksikan Video Marc Marquez Berikut Ini
Diragukan Fit
Marquez memutuskan kembali operasi karena hasil prosedur kedua yang dijalani pada Agustus tidak berjalan sesuai harapan. Dia masih merasa kesakitan dan kurang maksimal.
Padahal Marquez ingin fit saat persiapan MotoGP 2021 dimulai Februari mendatang. Kini dia diragukan bakal tampil di awal musim depan. Menurut kabar, juara dunia delapan kali itu membutuhkan waktu pemulihan enam bulan.
Â
Advertisement
Cedera di Awal Musim
Rider Repsol Honda itu menderita cedera humerus akibat terjatuh pada seri pembuka 2020 di Sirkuit Jerez, Juli lalu. Marquez langsung naik meja operasi demi memulihkannya.
Namun, dia merasa bisa berkompetisi di tempat sama sepekan kemudian. Marquez sempat tampil di sesi latihan bebas sebelum akhirnya memutuskan absen.
Pelajaran Berharga
Marquez lalu menjalani operasi kedua karena pelat yang ditanam patah karena insiden domestik pada Agustus 2020.
"Saya banyak belajar tahun ini. Pertama, niat tampil usai cedera adalah keputusan gegabah," ujar Marquez, dilansir DAZN.
"Pelat di tubuh saya patah karena insiden di rumah. Namun itu terjadi karena tekanan besar yang dialami ketika saya mencoba kembali," sambungnya.
Â
Advertisement
Tim Medis Juga Salah
Meski begitu, Marquez menilai kesalahan bukan hanya miliknya pribadi. Dia merasa tim medis juga berperan karena tidak memeringatkan.
"Sebagai pembalap saya tidak boleh takut, maka dokter yang membuat kami harus melihatnya. Setelah operasi pertama, merekalah yang bisa mencegah saya," ujar Marquez.
"Saya membalap karena dokter meyakinkan saya pelat tidak akan patah. Jika demikian, saya tidak akan naik motor berkecepatan 300 km/jam."