Liputan6.com, Jakarta- Steven Menayang berhasil menjuarai CSI1*-W Longines FEI Jumping World Cup South East Asia League” atau Kejuaraan Dunia Berkuda Lompat Rintangan Liga Asia Tenggara. Menunggangi kuda Babirola, Steven jadi juara setelah konsisten naik podium di tiga seri yang digelar di Arthayasa Stable, Depok.
Pada seri ketiga atau final yang dilangsungkan Minggu (13/12/2020), Steven finis di positif kedua. Secara keseluruhan, pria 39 tahun itu mengumpulkan 21,5 poin. Poin ini adalah akumulasi dua hasil terbaik dari tiga seri yang sejak tanggal 6 Desember 2020. Rider klub ZZ Stable ini di seri kedua Kamis lalu tampil sebagai juara pertama.
Baca Juga
“Sukses ini karena persiapan kami yang matang. Kalau persiapan tidak bagus, tentu hasilnya tak seperti ini. Mempertahankan kondisi kuda selama tiga seri menjadi tantangan para peserta,” kata Steven.
Advertisement
Pada seri terakhir (final) hari Minggu, Marcho Momuat yang keluar sebagai pemenang, mengantongi hadiah uang Rp15,4 juta. Dengan kudanya Chico’s Lady, rider Aragon itu mengoleksi 4 angka kesalahan setelah menjatuhkan satu rintangan. Steven berada di posisi kedua (8 angka kesalahan) dengan hadiah uang Rp9,6 juta. Sedangkan Ferry Wahyu Hadiyanto (12 angka kesalahan) dari Equinara menjadi juara ketiga dengan kudanya Granadine. Ferry mendapatkan hadiah uang Rp7 juta.
Di klasemen perolehan poin, Marcho ada di urutan kedua dengan 19 poin hasil dari kemenangan di seri terakhir dan ranking keempat di seri kedua. Ferry menempat posisi ketiga klasemen dengan 16 poin.
Saksikan Video Menarik Berikut ini
Perhelatan
“CSI1*-W Longines FEI Jumping World Cup South East Asia League” terselenggara berkat dukungan Aragon, DNV Equestrian, Almor Stable, ZZ Stable, Nusa Kirana Group, Zaganosh, Oxone, Djiugo dan Arthayasa. Riyanti Kutty Nurinda dari klub DNV optimis pertandingan level internasional ini bisa digelar secara berkala.
“Digelarnya Jumping World Cup SEA League ini sejalan dengan keinginan komunitas equestrian. Sudah lama sekali tidak diadakan. Kami bersyukur event ini bisa berjalan dengan baik di saat pandemi seperti ini,” kata Nurinda.
Advertisement
Sudah Lama Absen
Pertandingan “CSI1*-W Longines FEI Jumping World Cup South East Asia League” dilaksanakan dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Panitia membatasi jumlah peserta. Semua atlet, ofisial dan pendukung tim wajib menjalani swab test di lokasi pertandingan.
Longines FEI Jumping World Cup South East Asia League ini baru hadir lagi di Indonesia setelah absen selama delapan tahun. "Kita sebagai atlet bersyukur ajang ini bisa terlaksana setelah delapan tahun tidak ada di Indonesia. Mudah-mudahan tahun berikutnya jalan terus," imbuh Steven.