Sukses

Menpora: Pembinaan Prestasi Olahraga di Indonesia Butuh Grand Design

Menpora menyebut grand design atau progam besar pembinaan prestasi olahraga ini akan dilakukan secara menyeluruh mulai dari hulu hingga hilir.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) sudah membuat grand design untuk pembinaan olahraga di Indonesia, termasuk di saat masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, rencana besar pembinaan olahraga ini akan dilakukan secara menyeluruh mulai dari hulu hingga hilir.

"Di hulu itu pembinaan sumber daya manusianya, sedangkan prestasi itu hilirnya," kata Menpora pada acara live streaming Bincang Editor bertajuk "Potret dan Tantangan Olahraga RI di Tengah Pandemi Corona" yang diselenggarakan Liputan6.com dan Video, Selasa (29/12/2020).

Perbincangan soal olahraga di Tanah Air ini juga diikuti Pemimpin Redaksi (Pemred) Liputan6.com, Irna Gustiawati, Pemred Bola.com, Darojatun, dan Retno Pinasti, Pemred SCTV dan Indosiar.

Menurut Menpora, sejak pandemi Corona merebak, Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan untuk mereview semua kegiatan olahraga di Indonesia. Karena itu pihaknya segera mengevaluasi lagi program-program olahraga yang sudah dijalankan, untuk kemudian akan dievaluasi.

Menpora menegaskan Indonesia sudah 75 tahun merdeka, namun belum punya grand design besar olahraga. Akibatnya, Indonesia ketinggalan dari negara-negara lain. "Vietnam, misalnya. Mereka selangkah lebih maju dari kita," kata Zainudin Amali.

Simak Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Sports Science

Setelah ditelaah, kata Menpora, ternyata pembinaan di negara tersebut dimulai dari hulunya. Dan, yang menarik lagi Vietnam menggunakan Sports Science. Ini adalah ukuran-ukuran ilmiah yang dipakai untuk peneltian olahraga.

"Contoh sederhananya adalah soal kaki kiri-kanan pesepakbola. Tentu kemampuan setiap orang berbeda, yang kurang diperbaiki dan yang sudah bagus ditingkatkan," ujar Menpora.

3 dari 3 halaman

Fondasi

Dikatakan Menpora itu hanya salah satu contoh pembinaan sumber daya manusianya. Itu belum mencakup hal lebih luas lagi, seperti pelatih yang sudah harus bersertifikat. "Atau belum lagi soal wasit," katana.

Menpora menjelaskan lebih lanjut bahwa tujuan grand design atau program jangkang panjang ini adalah untuk membuat fondasi pembinaan yang kokoh dan kuat. Tentunya penyusunan program ini melibatkan stakeholder, seperti KONI, KOI, dan cabang-cabang olahraga. "Diharapkan program ini sudah selesai awal tahun depan," kata Menpora.