Sukses

Bola Ganjil: Mengenang Sengitnya Liga Domestik Jerman

Pada awal pelaksanaan kompetisi antarklub sepak bola Eropa, klub Jerman menciptakan fenomena unik. Simak kisahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Sulit bagi Jerman untuk mengklaim sebagai rumah kompetisi sepak bola paling kompetitif di Eropa. Bagaimana tidak, Bayern Munchen begitu mendominasi.

Klub Bavaria tersebut menduduki takhta Bundesliga dalam delapan musim terakhir.

Di luar Bayern Munchen, ada juga Borussia Dortmund yang selalu masuk zona Eropa sembilan kali dalam 10 musim terakhir. Lalu ada juga para langganan papan atas seperti RB Leipzig, Schalke 04, Bayer Leverkusen, hingga Borussia Monchengladbach.

Kondisi ini sebenarnya juga terjadi di negara Eropa lain. Setidaknya ada 6-7 nama reguler yang kerap berkutat di papan atas. Namun, titel biasanya jadi milik Bayern Munchen.

Kondisi ini jauh berbeda pada awal pelaksanaan kompetisi antarklub Eropa. Sempat muncul fenomena yang melibatkan Jerman.

Saksikan Video Bundesliga Berikut Ini

2 dari 5 halaman

Variasi Jerman

Pada satu dekade usia ajang antarklub Eropa, Jerman (Barat) mengirim perwakilan terbanyak di antara negara lain. Ada 16 klub yang merepresentasikan mereka di Piala Champions (cikal Liga Champions), Piala Winners, dan Piala Fairs (embrio Liga Europa) hingga 1965.

Mereka adalah Bayern Munchen, Borussia Dortmund, Borussia Monchengladbach, FC Koln, Eintracht Frankfurt, Hamburg SV, Hannover 96, Hertha Berlin, Munich 1860, Nuremberg, Rot-Weiss Essen, Schalke 04, VfB Stuttgart, Tasmania Berlin, Viktoria Koln, dan Werder Bremen.

3 dari 5 halaman

Awal Kompetisi Eropa

Eropa mulai menggelar kompetisi untuk klub para anggota pada 1955 melalui Piala Champions dan Piala Fairs. Piala Champions mengundang klub profesional.

Berbeda dengan Piala Fairs yang melibatkan tim berisi pemain terbaik dari satu kota pada awal-awal penyelenggaraanya. Ini sesuai dengan semangat awal kompetisi bernama resmi Inter-Cities Fairs Cup tersebut.

Sementara Piala Winners mulai beroperasi pada 1960.

4 dari 5 halaman

Kuantitas Tak Berbuah Titel

Sayang kuantitas tidak otomatis berbuah kualitas. Klub Jerman gagal jadi juara meski memiliki variasi tim. Capaian terbaik dalam periode itu dibukukan 1860 Munich ketika masuk semifinal Piala Winners 1964/1965.

Berbeda dengan Spanyol yang meraup banyak prestasi. Real Madrid memborong lima gelar di Piala Champions. Sementara Barcelona (2), Valencia (2), dan Real Zaragoza mencicipi kesuksesan di Piala Fairs. Tidak ketinggalan capaian Atletico Madrid di Piala Winners.

5 dari 5 halaman

Dortmund Pecah Kebuntuan

Kesuksesan pertama klub Jerman terjadi pada tahun ke-11 usia kompetisi Eropa. Borussia Dortmund memenangkan Piala Winners 1965/1966 usai mengalahkan Liverpool 2-1 melalui perpanjangan waktu.

Hingga kini Jerman total mengoleksi 18 gelar ajang Eropa yang diraih sembilan tim berbeda. Mereka adalah Bayern Munchen, Borussia Dortmund, Hamburg SV, 1860 Munich, FC Magdeburg, Werder Bremen, Bayer Leverkusen, Eintracht Frankfurt, dan Schalke 04.