Liputan6.com, Jakarta- NBA memulai kampanye vaksin virus corona Covid-19 pada penghujung Januari 2021 ini. Pelatih tertua di NBA Gregg Popovich rupanya telah disuntik vaksin Covid-19 belum lama ini.
Proses Popovich disuntik vaksin Covid-19 diabadikan lewat video dan akan ditampilkan dalam iklan layanan publik yang bakal disiarkan pada pertandingan NBA.
Popovich yang merupakan pelatih San Antonio Spurs sudah berusia 72 tahun. Popovich berulang tahun pada Kamis (28/1/2021). Usia Popovich membuatnya paling berisiko jika sampai tertular Covid-19.
Advertisement
NBA pun memilih Popovich sebagai orang pertama yang aktif terlibat di kompetisi untuk disuntik vaksin Covid-19. Popovich pun tak mempermasalahkan dirinya sebagai insan NBA pertama yang disuntik vaksin Covid-19.
"Itu akan membuat saya tetap aman, menjaga keluarga saya, dan menjaga orang lain tetap aman,” kata Popovich dalam iklan berdurasi 30 detik.
Saksikan Video Menarik Ini
Berita Video Highlights NBA, Utah Jazz Raih Kemenangan Saat Melawan New York Knicks (23/1/2021)
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Masker
Pada iklan layanan masyarakat itu, Popovich kembali mengajak masyarakat untuk tak abai pada protokol kesehatan. Popovich meminta agar pemakaian masker tetap dilakukan walau sudah disuntik vaksin.
“Memakai masker itu penting, dan mendapatkan vaksin memang memberi Anda tingkat jaminan tambahan," lannjut Popovich seperti dikutip dari Yahoo Sports.
Advertisement
Menyusul Kareem
Setelah Popovich, penyuntikan vaksin Covid-19 kemungkinan akan diberikan kepada pelatih yang sudah memasuki usia 60 tahunan. Ada Dwane Casey (Detroit Pistons), Terry Stotts (Portland Trail Blazers), pelatih New York Knicks Tom Thibodeau dan arsitek New Orleans Pelicans Stan Van Gundy.
Sebelum Popovich, legenda NBA Kareem Abdul-Jabbar juga sudah disuntik vaksin Covid-19 10 hari lalu. Iklan Abdul-Jabbar disuntik vaksin tayang saat hari Martin Luther King Jr.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.