Sukses

Izin Liga 1 dan Kejuaraan Olahraga Lainnya Bisa Tentukan Sukses PON Papua

Ketua KONI, Marciano Normal melihat pemberian izin Liga 1 dan kejuaraan olahraga lainnya bisa menentukan sukses atau tidaknya PON Papua

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman berharap kompetisi olahraga seperti Liga 1, IBL, Proliga atau yang lainnya bisa mendapatkan izin pertandingan. Dia mengatakan pemberian izin bakal menjadi awal yang bagus untuk Pekan Olahraga Nasional atau PON Papua agar dapat berlangsung sesuai rencana pada Oktober mendatang.

Menurut Marciano, penyelenggaraan kompetisi olahraga profesional nasional seperti Liga 1, Liga Bola Basket Indonesia (IBL), atau Proliga menjadi penting dilaksanakan. Tak hanya untuk menghidupkan kembali industri olahraga, tetapi juga menemukan format baru pelaksanaan liga di tengah pandemi COVID-19.

"Bergulirnya kompetisi olahraga akan jadi tolok ukur untuk olahraga lainnya. Kita punya agenda besar di 2021, yakni PON Papua,” kata Marciano seperti dikutip antara.

"Apakah PON bisa dilaksanakan atau tidak, ya tergantung kegiatan-kegiatan yang kita bahas ini. Kalau ada event olahraga yang sudah bisa bergulir, baik basket, sepak bola atau voli, saya optimistis PON akan kita laksanakan," katanya, menambahkan.

Terkait keputusan apakah PON Papua digelar dengan atau tanpa penonton, Marciano mengatakan hal itu akan menjadi pertimbangan para pemangku kebijakan, baik Satgas Penanganan COVID-19 maupun pihak kepolisian.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 3 halaman

Mencari Solusi

 

Mantan kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) itu mengajak kepada seluruh pihak untuk bersama-sama mencari solusi. Dia ingin agar kegiatan olahraga di Indonesia hidup lagi tapi dengan aman.

"Kita tidak bisa pasrah, tidak melakukan apa-apa. Tapi cari solusi supaya kita bisa melaksanakan event-event olahraga itu," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Skenario Terburuk

 

Marciano sebelumnya menyatakan bahwa penyelenggaraan PON Papua tanpa penonton merupakan pilihan alternatif apabila masih adanya ancaman pandemi COVID-19.

Skenario terburuknya, pesta olahraga empat tahunan itu bisa saja kembali ditunda atau dibatalkan seandainya situasi pandemi virus corona di Tanah Air tak kunjung membaik.