Sukses

Teman Dekat Percaya Maradona Diculik Sebelum Meninggal Dunia

Teka-teki di balik kematian Diego Maradona bertambah rumit.

Liputan6.com, Jakarta Mantan pesepak bola Argentina, Turco Garcia, mencium keanehan di balik kematian legenda sepak bola dunia Diego Maradona. Dia percaya, si Pemilik Gol Tangan Tuhan itu telah diculik sebelum meninggal. 

"Pendapat saya selalu sama dengan sebelumnya. Dia diculik. Saya punya hingga enam [panggilan] telepon dengan Maradona. Saya memiliki audio tentang dia yang mengatakan 'ayo pergi dan makan daging ketika semua ini selesai, Turquito', "kata Garcia di 'Los Mammones' di America TV.

Garcia, yang saat ini berusia 57 tahun, merupakan mantan pesepak bola yang pernah memperkuat timnas Argentina. Setelah pensiun, Garcia pernah menanangani beberapa klub. Namun saat ini, mantan pemain Huracan itu tengah sibuk mengikuti ajang reality show masterchef Argentina.

Bagi Garcia, kepergian Diego Maradona sangat personal. Dia sama sekali tidak percaya dengan apa pun yang didengarnya terkait kematian El Diego. Menurut Garcia, insiden tersebut seharusnya bisa dicegah.

"Kematiannya seratus persen bisa dihindari. Tidak ada alat pacu jantung, tidak ada ambulans, dia tidak diperhatikan dan tidak diberikan pil utama untuk penyakit jantungnya," beber Garcia menambahkan. 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini

2 dari 3 halaman

Kebenaran Akan Terungkap

Seperti diketahui, Maradona meninggal dunia di kediamannya di Buenos Aires, Argentina, pada 25 November lalu. Maradona wafat pada usia 60 tahun setelah mengalami serangan jantung saat tidur. Sepekan sebelum kematiannya, Maradona sempat menjalani operasi pembekuan darah pada otak. 

"Dia meninggal sendirian di ruang bermain dengan kamar mandi ekologikal di lantai bawah," katanya.

"Mereka tidak akan mengizinkan dia untuk bicara dengan mantan rekan setim. Itu sebabnya saya katakan dia diculik. Saya harap kebenaran terungkap. Kebenaran akan ketahuan," beber Garcia.

 

3 dari 3 halaman

Sempat Depresi

Garcia juga percaya kalau Diego Maradona sempat mengalami depresi dan bertambah parah dengan ketatnya protokol kesehatan akibat pandemi virus Corona COVID-19. "Saya pikir dia sedih, dia tidak sehat. Pria yang hiperaktif dan tidak bisa bergerak," ujar pria kelahiran Buenos Aires tersebut. 

"Saya pikir seperti ini, pandemi dan banyak hal baru dan dia terpuruk. Saya tidak tahu apakah itu cara dia yang menyedihkan untuk pergi, tapi Anda pasti sedikit terpuruk," beber Garcia.

Penyataan Garcia menambah rumit teka-teki kematian Maradona. Saat ini penyelidikan juga tengah dilakukan untuk mengungkap apakah ada faktor kelalaian yang dilakukan oleh dokter pribadi El Diego.

Â