Sukses

Jelang Manchester City vs Tottenham, Legenda MU Merasa Kasihan pada Jose Mourinho

Setelah Tottenham kalah 4-5 dari Everton di perdelapan Piala FA, legenda MU Rio Ferdinand mengaku merasa kasihan dengan situasi Jose Mourinho saat ini.

Liputan6.com, Manchester - Situasi Jose Mourinho di Tottenham Hotspur mendapat perhatian khusus dari legenda Manchester United atau MU Rio Ferdinand. Juru taktik asal Portugal tersebut tiba di London Utara dengan satu tujuan: mengakhiri paceklik trofi klub.

Tapi, Jose Mourinho terus ditaklukkan oleh beberapa klub paling kompetitif di Inggris karena kesalahan para pemainnya. Terbaru, Tottenham kalah 4-5 dari Everton di perdelapan final Piala FA

Mourinho memang tidak dapat mengontrol apa yang diputuskan para pemainnya disituasi rumit meski taktiknya berjalan dengan benar. Inilah yang membuat Ferdinand mau tidak mau merasa kasihan pada situasi pria berusia 58 tahun tersebut.

Melawan Manchester City pada lanjutan Liga Inggris di Etihad Stadium, Sabtu (13/2/2021), kekalahan lain sepertinya akan dialami Mourinho dan Tottenham. Ferdinand pun menjelaskan alasan di balik proses pemikirannya tentang situasi Jose Mourinho.

 

 

Saksikan Video Jose Mourinho di Bawah Ini

2 dari 4 halaman

Komentar Rio Ferdinand

"Saya harus mengatakan saya benar-benar merasa kasihan padanya (Mourinho) dalam beberapa hal," kata Ferdinand kepada BT Sport.

"Karena dalam beberapa minggu terakhir dia cukup sering berubah dalam cara mereka mendekati pertandingan. Pertandingan West Brom sedikit berbeda saat Harry Kane tidak bermain dan malam ini terbuka dan ekspansif."

"Tapi, setiap saat itu baru-baru ini telah diurungkan oleh momen individu, kesalahan individu. Sebagai seorang manajer, Anda dapat mempersiapkan semua yang Anda suka sepanjang minggu untuk setiap pertandingan tetapi kesalahan individu ini membunuhnya," ucap legenda MU itu menambahkan.

 

3 dari 4 halaman

Gagalkan rencana

"Dalam hal itu, saya merasa kasihan padanya karena terkadang itu hanya menggagalkan seluruh rencananya yang dia kerjakan sepanjang minggu," ujar Ferdinand.

"Saya pikir itu adalah hal yang berkualitas, ya. Saya pikir ada terlalu banyak pemain yang secara konsisten membuat kesalahan dan itu membuat mereka terbuka dan mereka harus mengejar permainan beberapa kali."

 

4 dari 4 halaman

Hapus kesalahan

"Sampai mereka melakukannya dengan benar dan menghapus jenis kesalahan itu, mereka tidak akan pernah bisa menganggap diri mereka sebagai tim yang akan menantang secara konsisten," tutur Ferdinand.

"Karena, kesalahan mengarah pada tujuan, yang kemudian berarti Anda mengejar dan membiarkan Anda terbuka, itu masalah secara konsisten," pungkas pria yang pernah membawa MU juara Liga Inggris enam kali itu.