Sukses

Menanti Debut Pro Victoria Lee, Remaja Paling Berbakat Dalam MMA Saat ini

Atlet sensasional berumur 16 tahun ini akan bertarung melawan Juara Nasional Judo Thailand Sunisa “Thunderstorm” Srisen.

Liputan6.com, Jakarta Setelah resmi bergabung dengan ONE Championship akhir tahun lalu, dunia akan melihat penampilan perdana Victoria Lee di ONE: FIST OF FURY pada Jumat, 26 Februari.

Atlet sensasional berumur 16 tahun ini akan bertarung melawan Juara Nasional Judo Thailand Sunisa “Thunderstorm” Srisen dalam laga pembuka di divisi ONE Women Atomweight, yang kebetulan dikuasai oleh sang kakak “Unstoppable” Angela Lee.

Kakaknya yang lain, Christian "The Warrior" Lee, juga adalah Juara Dunia ONE Lighweight.

Terlepas dari nama besar kedua kakaknya, Victoria yang juga dijuluki “The Prodigy” itu memiliki banyak potensi yang membuatnya layak disebut sebagai ancaman terbesar bagi atlet lain di divisinya.

Sang ayah yang juga merangkap pelatihnya, Ken Lee, menyebut kalau Victoria memiliki kemiripan dengan kedua kakaknya – yang membuat “The Prodigy” semakin berbahaya di atas circle.

“Victoria mirip dengan kakak-kakaknya. Dia sangat agresif, eksplosif dan sangat cepat,” ujar Ken.

“Mereka [Angela, Christian dan Victoria] selalu ingin menyelesaikan pertarungan dengan secepat mungkin.”

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini

2 dari 4 halaman

Tak Kalah Menjanjikan

Secara kemampuan, Victoria memang memiliki bibit yang tak kalah menjanjikan dengan kedua kakaknya. Diketahui, Victoria telah 15 kali menjadi Juara NAGA Expert (North America Grappling Association).

Pada 2020, Victoria berada di jajaran puncak dalam berbagai Kejuaraan Hawaii High School Athletic Association (HHSAA). Ia membuktikan bahwa posisi itu layak bagi dirinya dengan penampilan sensasional dengan merebut gelar tingkat negara bagian.

Di skena internasional, Victoria juga dua kali menjadi Juara Dunia Pankration Junior. Ia juga berlaga di Roma, Italia, di mana ia merebut medali emas dalam divisi 57 kilogram di Kejuaraan Dunia IMMAF Youth 2019.

Keahlian ground yang dimilikinya kian terasah di bawah bimbingan kedua kakaknya, tidak terkecuali kakak iparnya Bruno “Puccibull” Pucci yang dua kali menjadi Juara Dunia Brazilian Jiu-Jitsu No-Gi.

 

3 dari 4 halaman

Kemampuan Striking yang Sama Baiknya

Namun, kebanyakan orang salah menyangka perihal keahlian Victoria yang didominasi kemampuan grappling elitenya. Permainan striking Victoria juga begitu cepat dan keras.

Dalam sesi padding bersama rekan satu sasana dan sang ayah, Victoria menampilkan kemampuan boxing yang begitu cepat menggunakan kedua tangannya. Tak hanya itu, variasi serangan lutut juga sesekali dilontarkan olehnya.

Kombinasi striking agresif itu juga kian berbahaya ketika dipadukan dengan teknik take down miliknya yang dapat dengan cepat menyeret musuhnya ke atas kanvas.

Ketika sang musuh terjatuh di atas kanvas, hujan pukulan juga telah disiapkan Victoria untuk menghabisi lawannya tanpa ampun. Sebuah agresivitas yang juga dapat dijumpai dalam permainan Christian Lee.

Dari segi pengalaman, sang kakak Angela menyebut kalau adiknya sering melihatnya bertanding. Walau pertandingan ini adalah debutnya, tapi Victoria disebut sudah terbiasa secara mental.

“Dia sudah datang melihat kami berlaga sejak umurnya 10 tahun. Dia tahu apa yang akan terjadi,” ujar Angela.

 

4 dari 4 halaman

Tak Sabar Unjuk Kemampuan

Lebih lanjut, Victoria menyatakan kesungguhannya untuk menampilkan aksi terbaik di atas Circle. Matanya juga telah tertuju pada sabuk emas yang kini masih dipegang kakaknya tersebut.

“Saya berlatih di sasana terbaik dunia, United MMA. Saya tak sabar untuk menunjukkan kemampuan terbaik,” ujar Victoria.

“Saya ingin menjadi Juara Dunia suatu hari nanti.”