Liputan6.com, Jakarta - Oktober 1960, Direktur Utama Dundalk FC Jim Malone bertemu direksi klub. Dia mengaku menemukan talenta menjanjikan di Newry Town, klub seberang perbatasan di Irlandia Utara.
Sang penyerang itu tinggi dan kuat, solid, serta piawai memenangkan duel udara. Malone meminta izin agar Dundalk merekrut striker bernama Jimmy Hasty tersebut.
Seorang anggota direksi mengakui pernah mendengar nama Hasty. Namun, dia juga mengetahui fakta lain mengenai Hasty. Dia hanya memiliki satu lengan.
Advertisement
Atas pertimbangan itu, direksi klub mengambil keputusan bersama mengabaikan permintaan Malone. Suatu penolakan yang sebenarnya terjadi. Mereka menyatakan Dundalk bukanlah sirkus.
Sikap tersebut buktinya tidak berarti apa-apa. Malone ternyata sudah membeli Hasty menggunakan uang pribadi.
Saksikan Video Berikut Ini
Kisah Inspiratif
Hasty melakoni debut melawan Cork Celtic di Oriel Park, 20 November 1960. Stadion penuh. Mereka penasaran dan antusias mendengar reputasinya.
Sang pemain pun menjawab keraguan. Dia mencetak satu gol dan membuat suporter terkesima dengan tekniknya.
"Kemampuannya lepas dari penjagaan lawan membuat publik terkesima. Dia bukan sekedar pencetak gol. Hasty juga terlibat dalam setiap aspek permainan saat menyerang," tulis laporan resmi pertandingan.
Dari situ Hasty membangun salah satu kisah luar biasa di sepak bola. Dia mengatasi keterbatasan fisik untuk menginspirasi rekan, menghibur penonton, dan mencetak sejarah. Sayang ceritanya juga berakhir tragis.
Advertisement
Kontribusi Hasty
Hasty lahir pada 1936 di Sailortown, utara Belfast. Dia tumbuh besar bermain di lapangan buruk, kondisi yang membuatnya tangguh saat dewasa. Saat bekerja di pabrik pada usia 14 tahun, tangan kirinya terluka terkena mesin sehingga harus diamputasi.
Cedera itu membuat Hasty fokus ke sepak bola. Dia membangun karier di liga junior hingga membela Newry Town di Liga B Irlandia Utara. Kinerjanya bersama Newry Town menarik perhatian Malone yang sedang mencari bakat.
Kehadirannya semula sempat membuat lawan ragu. Mereka segan menekel, mungkin karena iba. Namun dia akhirnya diperlakukan sama seperti yang lain setelah mencetak banyak gol di 10 pertandingan awal.
Total Hasty mencetak 103 gol selama enam musim membela Dundalk. Kontribusinya membantu tim memenangkan gelar liga pada 1963 usai paceklik 30 tahun.
Hasty juga membantu Dundalk mengalahkan FC Zurich di Piala Champions 1964, kemenangan pertama bagi tim Republik Irlandia pada pentas Eropa. Dia juga memenangkan berbagai titel, salah satunya top skor liga, sebelum pensiun di akhir 1960-an.
Korban Pembunuhan
Hasty memulai hidup baru di luar sepak bola. Dia menikah dengan kekasihnya sejak kecil, Margaret. Bersama mereka dikaruniai dua putra, Paul dan Martin.
Bekerja di rumah taruhan, Hasty berjalan menuju kantor pada pagi hari 11 Oktober 1974. Tiba-tiba satu mobil berhenti. Penumpangnya turun dan menembakkan senjatakan api. Sebanyak tiga peluru mengenai Hasty di punggung.
Hasty jadi korban kekerasan konflik sektarian yang menyelimuti Irlandia pada saat itu.
Advertisement