Sukses

Bola Ganjil: Penantian Puluhan Tahun, Sulitnya Memetik Kemenangan di Stadion Angker

Klub-klub ini gagal meraih kemenangan setelah menunggu puluhan tahun. Simak kisahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Everton baru saja berpesta di markas musuh bebuyutan. Mereka mengakhiri penantian panjang tahun dengan menaklukkan Liverpool.

The Toffees harus menunggu 22 tahun untuk berjaya di Anfield saat berada satu divisi dengan The Reds.

Everton melakukannya kala menang 2-0 pada 21 Februari 2021. Richarlison dan Gylfi Sigurdsson jadi pahlawan pasukan Carlo Ancelotti dengan mencatatkan nama di papan skor.

Sebelum ini, terakhir kali Everton mempermalukan Liverpool di rumahnya terjadi pada 27 September 1999. Kala itu mereka membawa pulang tiga poin berkat gol tunggal Kevin Campbell.

Capaian tersebut sudah membuat Everton bebas dari tekanan. Namun, penderitaan klub Merseyside itu nyatanya tidak ada apa-apanya dibanding klub lain.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Nestapa Borussia Monchengladbach

Jerman membentuk kompetisi resmi Bundesliga pada 1963. Namun Borussia Monchengladbach gagal mendapat undangan karena performa kurang baik.

Edisi perdana Bundesliga diikuti 16 klub dengan rapor rata-rata terbaik dalam 10 musim terakhir. Borussia Monchengladbach tidak memenuhi kriteria dan harus bermain di kasta kedua, Regionalliga West. Setelah berjuang, mereka baru naik ke divisi utama dua tahun berselang.

Secara umum Borussia Monchengladbach mampu bersaing dengan klub lain. Die Fohlen sukses menduduki takhta tertinggi dalam lima kesempatan, dengan menjadi runner-up dua kali.

Namun, ada satu nama yang mereka segani. Borussia Monchengladbach tidak berkutik menghadapi Bayern Munchen di Munich. Sejak mengikuti Bundesliga, mereka baru meraih kemenangan pertama di Bavaria pada 14 Oktober 1995.

3 dari 3 halaman

Penantian Maritimo

Penantian Borussia Monchengladbach melampaui Everton. Namun, penderitaan Maritimo nyatanya lebih lama lagi. Berdiri tahun 1910, Maritimo kerap naik turun kasta. Mereka pertama kali tampil di divisi tertinggi pada 1977, sebelum menetap di sana mulai 1985 hingga sekarang.

Dari sekian banyak lawan, Maritimo tidak berdaya di kandang klub raksasa FC Porto. Mereka maksimal hanya memaksa hasil imbang dua kali dalam 40 lawatan.

Sampai telur akhirnya pecah musim ini. Kontribusi Rodrigo Pinho (2) dan gol injury time Luis Sassa membantu mereka berjaya 3-2 pada 3 Oktober 2020.

Sebuah hasil mengejutkan. Selain karena belum pernah terjadi sebelumnya, posisi Maritimo sedang tidak baik. Mereka menghabiskan mayoritas waktu di zona merah dan terancam terdegradasi.