Sukses

Yuk Kenali Lebih Dekat 2 Bahan Pencegah Timbulnya Jerawat

Benzoyl peroxide dan asam salisilat disebut-sebut bisa menghilangkan sebum yang mengeringkan pori-pori, dan mencegah timbulnya jerawat di masa depan.

Liputan6.com, Jakarta Bagi yang punya masalah dengan jerawat, nama benzoyl peroxide dan asam salisilat pasti sudah tidak asing lagi. Kedua bahan itu diklaim bisa mencegah timbulnya jerawat di masa depan.

Namun, selama ini pula banyak yang belum mengetahui cara kerja kedua bahan tersebut pada kulit. Dokter kulit bersertifikat Los Angeles, Christine Choi Kim, seperti dikutip dari Marie Claire, menjelaskan benzoyl peroxide adalah bahan pembersih jerawat yang paling terkenal untuk mengurangi bakteri dan menyerap sebum berlebih.

"Ini adalah senyawa topikal yang telah digunakan untuk mengobati jerawat sejak 1934. Ini adalah antibakteri, anti-inflamasi, keratolitik — memecah lapisan atas sel kulit mati — dan komedolitik, yang berarti melarutkan komedo dan komedo putih," jelasnya.

Kim kemudian menjelaskan juga cara kerjanya. Menurutnya, setelah aplikasi, benzoyl peroxide mendegradasi dan melepaskan oksigen yang mematikan cuti bacterium acnes, bakteri yang berperan dalam pembentukan jerawat.

"Karena membunuh bakteri dan tidak hanya memperlambat pertumbuhannya (seperti yang dilakukan antibiotik ), benzoil peroksida tidak berkontribusi pada resistensi bakteri," kata Kim.

Kim mengatakan meskipun dapat memperbaiki jerawat jika digunakan sendiri, kemanjurannya bisa meningkat bila dikombinasikan dengan antibiotik topikal dan retinoid.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Simak Video Menarik Berikut Ini

2 dari 5 halaman

Lebih Lembut

Sedangkan asam salisilat adalah bahan yang sedikit lebih lembut dan menargetkan penyebab jerawat."Asam salisilat adalah asam beta-hidroksi yang berasal dari kulit pohon willow ... Ia bekerja dengan baik sendiri dan dalam kombinasi dengan asam alfa-hidroksi seperti asam glikolat dan asam laktat."

Untuk cara kerja asam salisilat, menurut Kim, bahan ini larut dalam minyak dan dapat melarutkan sisa-sisa sel kulit mati dan sebum yang menyumbat pori-pori. Itulah yang menjadikannya bahan utama dalam produk anti noda yang dijual bebas. Bonus tambahan: ia memiliki sifat anti-inflamasi dan termasuk dalam keluarga kimia yang sama dengan aspirin.

3 dari 5 halaman

Perbedaan

"Perbedaan terbesar antara kedua bahan tersebut adalah benzoil peroksida memiliki sifat antibakteri dan lebih membantu untuk lesi peradangan jerawat seperti papula dan pustula merah yang lembut," jelas Dr. Kim.

"Namun, asam salisilat memiliki efek komedolitik yang lebih kuat, sehingga lebih efektif dalam mengobati dan mencegah komedo dan komedo putih. Karena kelebihannya yang berbeda, keduanya bekerja sama dengan baik."

4 dari 5 halaman

Sebabkan Iritasi

Kim mengingatkan penting untuk tidak menggunakan terlalu banyak produk yang memiliki bahan aktif sekaligus. Itu bisa menyebabkan iritasi dan kasus dermatitis.

"Saya biasanya merekomendasikan memilih hanya satu produk yang memiliki benzoyl peroxide dan yang memiliki asam salisilat," kata Dr. Kim. "Mulailah perlahan di awal, bergantian beberapa hari sampai kulit Anda terbiasa dengan [kedua produk] tanpa tanda-tanda pengelupasan, kemerahan, atau iritasi."

5 dari 5 halaman

Hati-Hati

Menurutnya, produk mana pun dapat dimasukkan ke dalam rutinitas perawatan kulit pagi atau malam hari Anda. Setelah Anda membangun toleransi, Anda dapat mencoba menerapkan keduanya setiap hari.

"Jika dokter kulit Anda menambahkan produk resep [ke rutinitas perawatan kulit Anda], Anda mungkin perlu [mengurangi] penggunaan benzoil peroksida dan asam salisilat," kata Kim.

"Berhati-hatilah untuk tidak mengaplikasikan bahan aktif ini di dekat kulit halus di sekitar mata. Perawatan jerawat paling baik digunakan pada lapisan tipis di area wajah dan tubuh yang terkena, tidak hanya di bintik jerawat yang ada." Idenya adalah untuk mengatasi jerawat Anda dan mencegah perkembangan jerawat di masa depan.

Sumber: Health (Melly Febrida/Dyah Puspita Wisnuwardani)