Sukses

Praveen/Melati di All England 2021: Redam Ambisi tapi Tetap Optimistis

Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti enggan terbebani status juara bertahan saat mengikuti All England 2021.

Liputan6.com, Birmingham - Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti enggan terbebani status juara bertahan saat mengikuti All England 2021.

Pasangan nomor satu milik Tanah Air ini mengaku ingin bermain lebih santai pada turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu.

"Tidak ada tekanan sebagai juara bertahan, saya coba untuk tidak menjadikannya beban. Dibawa santai saja seperti pertandingan lain, tapi tetap fokusnya dijaga dan targetnya juara," kata Melati dalam rilis PBSI yang diterima Liputan6.com.

Melati menyebut persiapan menyambut All England 2021 selama kurang lebih satu bulan sudah sesuai dengan harapan. Praveen yang sempat mengalami cedera bahu juga sudah pulih.

"Kondisi saya sudah normal, sudah fit. Kemarin dan hari ini juga sudah mencoba latihan. Fokusnya mengembalikan kondisi fisik dulu dan mencari capeknya. Biar terbiasa main di udara dingin," kata Praveen.

 

Saksikan Video All England Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Lawan Merata

Disinggung tentang peluang mempertahankan gelar, Jordan/Melati kompak fokus ke pertandingan di depan mata. Mereka tidak mau berpikir terlalu jauh karena lawan yang dihadapi pada turnamen level Super 1.000 sepadan.

"Motivasi mempertahankan gelar juara pasti ada. Hanya saya mau lebih menikmati selangkah demi selangkah. Tidak boleh terlalu ambisi, tetapi harus optimistis," ucap Jordan.

"Harapannya ingin mempertahankan gelar. Tapi kami sadar, itu tidak mudah. Jadi fokusnya satu-satu saja, lawan juga sudah merata. Kami harus waspadai semua lawan," timpal Melati.

3 dari 3 halaman

Lawan Pertama

Di babak pertama, Jordan/Melati yang menempati unggulan pertama akan menghadapi wakil India Dhruv Kapila/Jakkampudi Meghana.

Pelatih ganda campuran Richard Mainaky yang tidak bisa mendampingi anak asuhnya di turnamen ini sempat menitipkan pesan bagi mereka.

"Kak Icad sempat berpesan sebelum kami berangkat. Dia bilang kami harus mengingat masa-masa awal berpasangan hingga bisa ada di titik ini. Lalu pikirkan apa yang berubah. Itu yang harus diperbaiki. Intinya lebih ke introspeksi diri masing-masing," ungkap Melati.