Liputan6.com, Jakarta - Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengatakan pencoretan Indonesia dari All England 2021 bukan diskriminasi. Hal itu disampaikan Sesmenpora, Gatot S. Dewa Broto dalam rilis, Kamis (18/3/2021) WIB.
"NHS tidak diskriminatif dalam menerapkan aturan ini," kata Gatot.
Baca Juga
National Health Service (NHS) merupakan badan di Inggris yang berwenang dalam urusan pandemi covid-19. Sebelum dicoret, NHS mengirim e-mail kepada 20 dari 24 anggota tim Indonesia berkaitan dengan isolasi mandiri.
Advertisement
NHS meminta tim Indonesia mengisolasi diri dari 10 hingga 23 Maret lantaran satu pesawat dengan penumpang yang positif covid-19. Sebelumnya, tim Indonesia berangkat ke Birmingham Inggris menggunakan pesawat Turkish Airlines dari Istanbul, Turki.
"Kewajiban karantina ini karena dalam trace and track terdeteksi berkontak dengan orang yang kemudian dinyatakan positif Covid-19," kata Gatot.
Berdasarkan email itulah, BWF (Federasi Bulutangkis Dunia) memutuskan mencoret keikutsertaan Indonesia dari All England 2021. Keputusan tersebut mengundang protes keras dari tim dan warga Indonesia.
Â
Saksikan Video Bulutangkis di Bawah Ini
Komunikasi dengan Kedutaan
Gatot mengatakan, pihak Kemenpora telah berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Inggris. Menurut Gatot, KBRI akan meminta klarifikasi dari NHS.
"Pada tanggal 18 Maret ini pun KBRI akan meminta klarifikasi lebih lanjut kepada NHS dan mempertanyakan kepada panitia kebijakan lanjut sehubungan mundurnya timnas, termasuk kemungkinan penundaan seluruh pertandingan," kata Gatot.
Â
Advertisement