Liputan6.com, Jakarta - Hariyanto Arbi menyatakan All England yang tengah berlangsung di Birmingham, Inggris, pekan ini, seharusnya dihentikan. Ini sebagai bentuk kesetaraan perlakuan dan solidaritas pemain kepada tim Indonesia dipaksa mundur dari turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, para pebulu tangkis Indonesia tak bisa melanjutkan pertandingan di All England 2021. Ini dikarenakan saat Hendra Setiawan dan kawan-kawan dalam penerbangan dari Istanbul, Turki, ke Birmingham, Inggris, pada 13 Maret lalu, terdapat salah satu penumpang yang positif Covid-19.
Baca Juga
Padahal, Indonesia sudah meloloskan empat wakilnya ke babak 16 besar. Meraka adalah tunggal putra Jonatan Christie, ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan / Mohammad Ahsan, serta ganda putri Greysia Polii / Apriyani Rahayu.
Advertisement
"Pertandingan dihentikan sekarang saya setuju. Karena, beberapa pemain Indonesia sudah main juga, sudah kontak semua, seharusnya yang lain juga dikarantina," kata Arbi dalam acara zoom meeting, Jumat (19/3/2021).
Meski demikian, Arbi yang punya julukan smash 100 watt ketika masih bermain mengaku sulit untuk menghentikan turnamen yang sudah memasuki perempat final. "Tunjukanlah solidaritas antarpemain. Dengan cara menolak melanjutkan pertandingan. Tapi, memang ini sudah perempat final agak berat untuk menghentikan turnamen," ucapnya.
Â
Â
Saksikan Video All England di Bawah Ini
Menolak boikot
Dipaksa mundurnya tim Indonesia dari All England memicu kemarahan. Tak hanya PBSI, pemerintah, dan insan olahraga, tapi juga masyarakat Indonesia. Bahkan, sampai ada usulan untuk memboikot All England tahun depan.
"Kalau sekarang dihentikan saya setuju, tetapi boikot tahun depan saya kurang setuju," ujar pemenang dua gelar juara All England 1993 dan 1994 untuk nomor tunggal putra itu.
Â
Â
Advertisement
Perhatian PBSI dan Pemerintah
Dalam kesempatan ini, Arbi juga menyampaikan harapannya kepada PBSI maupun Kemenpora untuk memberi perhatian kepada Hendra Setiawan / Mohammad Ahsan. Pasalnya, ganda putra nomor dua dua itu berstatus pemain profesional, dimana mengeluarkan biaya sendiri.
"Meringangkan biaya Ahsan dan Hendra. Karena masa karantina, jadi biaya agak membengkak," tutur Arbi. "Semoga ada perhatian dari PBSI atau Menpora, biaya selama di sana bisa diganti untuk mendukung mereka."