Liputan6.com, Jakarta - Komunitas sepak bola bereaksi keras mendengar pemberontakan 12 klub kaya untuk membentuk European Super League atau Liga Super Eropa beberapa pekan lalu.
Otoritas sepak bola, klub lain, pemain, suporter, hingga pemerintah menolak dan memicu mundurnya delapan pendiri.
Baca Juga
Klub Inggris Manchester City, Manchester United, Liverpool, Arsenal, dan Tottenham Hotspur alias big six kompak menarik langkah. Inter Milan dari Italia dan Atletico Madrid asal Italia mengikuti tidak lama berselang.
Advertisement
Tinggal Real Madrid, Juventus, Barcelona, dan AC Milan yang masih berniat menggelar European Super League
Namun, ada pula yang menanggapi momen dengan lelucon berbau sindiran. Wolverhampton Wanderers melakukannya dan mengklaim raja Liga Inggris 2018/2019 meski menduduki peringkat tujuh klasemen akhir.
Pasalnya, enam klub yang berada di atas mereka adalah kelompok yang menginginkan Liga Super Eropa. Sempat ada wacana klub yang memberontak akan dicoret dari liga domestik dan dihapus pencapaiannya.
Saksikan Video Berikut Ini
Analisa Suporter
Sejumlah suporter dan penggila data sepak bola asal Inggris lebih ekstrim menanggapi klaim Wolves. Fokus pada era Premier League, yang dimulai musim 1992/1993, Simon Tyers dan Stephen Mackie tidak hanya menghapus enam klub besar dari klasemen akhir untuk menemukan juara.
Keduanya juga mencoret seluruh hasil pertandingan yang melibatkan enam klub tersebut alias dikurang 12 laga. Hasilnya adalah tabel yang berbeda.
Norwich City keluar sebagai pemenang edisi pertama kompetisi. Meski hanya memiliki produktivitas gol surplus dua, klub yang kini berkutat di Divisi Championship itu mengoleksi poin terbanyak yakni 55.
Advertisement
Juara Tidak Terbayangkan
Nama-nama lain yang tidak terbayangkan bakal juara Inggris era Premier League juga bakal menduduki takhta jika big six dicoret.
Ipswich Town (2000/2001), Fulham (2010/2011), Southampton (2014/2015), Burnley (2017/2018), hingga Watford (2018/2019) berkuasa. Begitu pula Leicester City saat mengoreskan keajaiban pada 2015/2016.
Pada dasarnya sukses mengungguli big six di dunia nyata, The Foxes juga tetap menguasai klasemen imajinasi ini dengan perolehan 64 angka. Yang membedakan, Kasper Schmeichel dan kawan-kawan unggul 10 nilai dari peringkat dua Arsenal pada tabel sesungguhnya.
Jika big six didiskualifikasi, dominasi Leicester bakal lebih terlihat dan memimpin 21 poin atas pesaing terdekat.
Dominasi Everton
Jika diakumulasi, Everton akan jadi klub paling dominan di Premier League tanpa big six dengan delapan gelar. Newcastle United membuntuti lewat lima titel.
Dengan big six, Manchester United merupakan raja Premier League lewat koleksi 13 penghargaan.
Advertisement